Pola Kemitraan PTPN Akselerasi PSR Jadi Role Model

Caption: Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat berdiskusi dengan Direktur PTPN V Jatmiko K Santosa. Limpo meminta percepatan PSR dengan Pilot Project yang di mulai dari Riau, berawal dari PTPN. PTPN sendiri menerima apresiasi sebagai “Role Model Pola Pelaksanaan Kemitraan Terbaik dalam PSR” dalam Rakornas Kelapa Sawit di Jakarta, 27/02/2022.

Pekanbaru – Kementerian Pertanian memberikan penghargaan kepada Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya PT Perkebunan Nusantara V yang dinilai berhasil melaksanakan program kemitraan dalam upaya mengakselerasi peremajaan sawit rakyat

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Pullman Central Park Jakarta, Senin (27/02/2022) dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional yang menghadirkan seluruh unsur pelaku sawit mulai dari pemerintah, petani, kelembagaan, asosiasi hingga korporasi.

Limpo menyebutkan, target pemerintah tahun ini yang mencanangkan PSR 180.000 ribu Ha di seluruh Indonesia bukanlah hal mudah. Butuh pola yang tepat agar angka tersebut dapat direalisasikan.

“Maka akselerasi diperlukan dan seluruh pihak harus saling membantu dengan perannya masing-masing” ungkapnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah menyebutkan tugas berat PSR akan dapat terwujud saat seluruh unsur berkolaborasi.

“Dengan duduk bersama seperti sekarang, tidak ada sekat-sekat antar pihak, maka seharusnya kita bisa,” tukas Andi.

Menurutnya pola kemitraan PTPN Group yang mampu melakukan elaborasi dengan unsur pemerintahan, kelembagaan, pembiayaan, hingga tentunya petani itu sendiri, dapat menjadi contoh agar percepatan PSR terwujud.

“Role modelnya kita lihat ada di PTPN Group. Harapannya tentu pola yang dilakukan PTPN Group ini dapat terus disebarkan sehingga semakin banyak petani yang tertarik utk bermitra dan melakukan PSR,” harapnya.

Pemerintah memang mencanangkan 100 juta ton produksi sawit nasional di tahun 2030. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 63 juta ton.

“Maka PSR memang menjadi salah satu jalan agar sawit rakyat yang memegang porsi terbesar itu semakin produktif,” ujar Andi.

Ditempat terpisah, Direktur Utama Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani menyebutkan salah satu insiatif strategis PTPN dalam mendukung PSN adalah pembentukan Palm Co (Palm Corporation) yang ditargetkan rampung tahun ini.

“Dengan Palm Co, maka perkebunan inti PTPN Grup tidak hanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Perusahaan juga akan menjadi salah satu Korporasi yang mengelola kebun plasma terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, percepatan PSR menjadi perhatian penuh kita bersama,” sebutnya.

Melalui Palm Co, Ghani pun memasang target untuk dapat memangkas ketimpangan produktivitas sawit perusahaan dengan perkebunan petani yang jauh di bawa rata-rata nasional hanya 4,4 ton per hektare.

Sementara itu Direktur PTPN V Jatmiko K Santosa yang menerima penghargaan secara langsung mengungkapkan apresiasi ini adalah dorongan bagi Perusahaan untuk terus memperluas berbagai program kemitraan yang ada di PTPN V.

“Kami menyebutnya PTPN Untuk Sawit Rakyat. Ada 4 program baik untuk petani mitra maupun petani swadaya yang kami harapkan dapat mempercepat PSR,” kata Jatmiko.

Ke empat program dimaksud antara lain peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan satu manajemen, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya, kemitraan swadaya melalui offtaker binaan Perusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.

“Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas,” tukasnya