Alasan PTPN V Memilih Peralatan Pertanian Produksi Lokal

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa menjajal pembuatan peralatan pertanian di kampung pandai besi, Kabupaten Kampar, Riau.

Pekanbaru – Provinsi Riau sebagai sentra usaha Kelapa Sawit di Indonesia turut membuka peluang usaha alat pertanian. Di industri Kelapa Sawit kebutuhan akan alat pertanian bisa dikatakan beragam, mulai dari alat berat yang ditujukan untuk sejumlah giat pertanian, hingga kebutuhan alat sederhana untuk panen seperti pisau dodos.

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko K Santosa mengatakan peralatan panen semacam itu pasokanya dipercayakan pada pengrajin besi di Kabupaten Kampar, Riau.

Dipaparkan Jatmiko pihaknya belum lama ini menyerahkan bantuan pengembangan usaha sebesar Rp 600 juta kepada para pengrajin besi yang tergabung dalam unit koperasi bersama (KUB) Bina Jaya Bersama Rumbio Jaya Steel di Kabupaten Kampar.

“Kegiatan perkebunan di PTPN V, kita mempercayakan Rumbio Jaya Steel (RJS) sebagai satu-satunya pemasok peralatan panen. 100% alat panen kita merupakan produksi dari pandai besi yang ada di Kampar,” kata Jatmiko melalui keterangan tertulis, Senin (28/12).

Jatmiko menjelaskan pihaknya memiliki alasan untuk mempercayakan peralatan pertanian mereka kepada RJS. Salah satunya karena kualitas mumpuni dan kemudahan meminta modifikasi alat sesuai kebutuhan perusahaan.

Diketahui, sejak PTPN V mempercayakan peralatan panen sawit ke RJS melalui penandatanganan pembelian di hadapan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, senilai Rp 1,6 miliar pada Februari 2020 lalu. Hal tersebut membuat pandai besi Kampar kebanjiran pesanan mulai dari Aceh hingga Kalimantan.

Lebih lanjut Jatmiko mengatakan PTPN V terus berusaha meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam menjalankan usaha perusahaan agroindustri sawit dan karet milik negara. Semakin tinggi TKDN, maka akan semakin berkontribusi positif dengan perekonomian bangsa, kata dia.

Bagi masyarakat Rimbo Jaya, keputusan PTPN V itu bekontribusi positif dibidang ekonomi, khususnya geliat UMKM. Terlebih menimbang efek pandemi Covid-19 bagi perekonomian.

“Saya mendengar bahwa mayoritas warga di Rumbio Jaya ini menggantungkan mata pencaharian mereka dari sektor pandai besi,” tuturnya.

Sementara itu Pimpinan KUB Bina Jaya Bersama RJS, Desrico, mengungkapkan setiap bulan usahanya tersebut mendapatkan pesanan tetap hingga 5.000 unit peralatan pertanian seperti egrek, gancu, dodos, dan lain sebagainya ke Pulau Kalimantan.

“Kepercayaan dari PTPN V membuat perusahaan perkebunan sawit, terutama swasta juga mempercayakan produk peralatan panen mereka ke kita. Kami sangat berterimakasih dengan PTPN V atas kepercayaannya. Efek kepercayaan PTPN V luar biasa,” ungkapnya.

Desrico juga menyampaikan bahwa saat ini mereka tengah berusaha meningkatkan kapasitas produksi. Rencana itu mendapat dukungan dari PTPN V yang menyerahkan bantuan modal usaha sebesar Rp 600 juta kepada KUB Bina Jaya Bersama RJS.

Adapun Bupati Kampar Catur Sugeng menyampaikan apresiasi kepada PTPN V yang telah menyerap produk KUB Bina Jaya Bersama RJS serta memberikan dukungan modal usaha.
Menurut Catur, program kemitraan PTPN V memberikan dampak positif yang sangat besar karena langsung memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Kami berikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PTPN V yang bersinergi dengan PNM, (Program Kemitraan) ini hal yang luar biasa dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Program ini bermanfaat langsung kepada masyarakat. Kami pemerintah daerah akan terus mendorong usaha seperti ini,” tukas Catur.