Strategi PTPN V Mengukir Prestasi Di Tengah Pandemi

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengabadikan momen keberhasilan Kebun Tamora usai menyabet penghargaan kebun sawit dan karet terbaik lingkungan Holding Perkebunan Nusantara.

Pekanbaru – Senyum sejumlah pria itu merekah renyah kala melihat lembaran kertas yang tersimpan menawan di balik bingkai emas kekuningan. Kertas itu seakan menyapa ramah, menghapus lelah, dan menjawab jerih payah usaha mereka bertahun lamanya.

Kertas bertuliskan kalimat-kalimat penghargaan tersebut menjadi hadiah berharga bagi mereka, para karyawan dan staf PT Perkebunan Nusantara V di tengah pandemi Corona. Tak hanya mereka, penghargaan itu juga bak oase di tengah gurun pasir yang menjadi kado terindah bagi ribuan kolega tersebar di seluruh Nusantara.

“Ini perjuangan panjang, tidak sebulan dua bulan, tidak juga setahun dua tahun, namun berpuluh tahun lamanya mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen. Sebagai pimpinan PTPN V, saya sangat bangga dengan prestasi ini,” kata CEO PTPN V Jatmiko K Santosa, awal Oktober 2020 ini.

Jatmiko mengatakan di tanah tempat mereka berdiri saat ini, tumbuh barisan perkebunan sawit terbaik di seluruh unit holding Perkebunan seluruh Indonesia. Perkebunan itu berada di Tamora, salah satu unit usaha PTPN V yang berlokasi di Kabupaten Kampar, atau sekitar lima jam perjalanan darat dari Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau.

PTPN V, Provinsi Riau menjadi salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara yang terus mencatat kinerja positif dan meraih sejumlah prestasi sepanjang semester pertama 2020 ini.

Raihan produktivitas tandan buah segar (TBS) sawit yang menyentuh angka 23,9 ton per hektare, menjadi prestasi manis mengawali 2020 yang menantang ini. Prestasi itu pun menjadi rekor terbaru sepanjang perusahaan itu berdiri sejak 1996 silam.

“Angka produktivitas itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah PTPN V berdiri,” kata Jatmiko.

Menapaki awal tahun dengan penuh optimisme, PTPN V kembali berhasil menyabet sejumlah penghargaan prestisius dari Holding Perkebunan Nusantara, melalui unit Kebun Tamora. Unit kerja dengan komoditas perkebunan sawit dan karet yang ada di Kampar, Riau tersebut menjadi yang terbaik berdasarkan sejumlah kriteria.

Diantaranya meliputi capaian produksi atas rencana tahunan, komitmen, produktivitas, mutu produk dan indikator lainnya, pada semester pertama 2020, Tamora menjadi kebun sawit terbaik pertama di lingkungan PTPN Group seluruh Indonesia.

Tamora tidak hanya menjadi kebun sawit terbaik di lingkungan perkebunan negara, perusahaan juga berhasil mengukir prestasi untuk komoditas karet, Tamora juga menempatkan diri sebagai posisi terbaik kedua, di antara seluruh perkebunan Karet, yang ada dilingkup Perkebunan milik pemerintah.

Selanjutnya, pabrik kelapa sawit (PKS) Sei Pagar PTPN V yang berlokasi di kabupaten Kampar, turut berhasil mengukir nama menjadi PKS terbaik keempat di seluruh PKS Holding Perkebunan Nusantara.

Seluruh prestasi itu, kata Jatmiko menjadi cerminan bahwa perusahaan yang ia nakhodai terus mengedepankan perbaikan, penerapan standar operasional ketat serta mengutamakan keakuratan data.

Keakuratan data menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh PTPN V sehingga baru-baru ini perusahaan mengembangkan data berbasis teknologi untuk meningkatkan efektifitas pengawasan.

“Perusahaan senantiasa meletakkan perbaikan untuk perubahan menjadi landasan tata nilai yang dianut. Pelaksanaan SOP secara ketat, transparansi dan keakuratan data,” tuturnya.

Kemudian, ia juga menerapkan strategi berupa pemberian penghargaan dan sanksi atau “reward and consequence” guna mendorong perusahaan untuk terus menghasilkan kinerja terbaik.

Selain penghargaan dari Holding Perkebunan, PTPN V juga mengukir prestasi dengan meraih dua penghargaan prestisius dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) pada penyelenggaraan ITech 2020.

Penghargaan yang disampaikan dan diserahkan langsung secara virtual oleh Menteri Ristek-Kepala BRIN, Profesor Bambang PS. Brodjonegoro tersebut adalah Top CEO (Chief Executive Officer) in Digital Transformation for Agro Palm Oil Industri 2020. Penghargaan pertama itu dikhususkan kepada CEO PTPN V Jatmiko K Santosa.

Selain itu, PTPN V juga berhasil unggul hingga meraih penghargaan kedua yakni Top Digital Service on Intelligent Data Center For Agro-Palm Oil Industri 2020.

Alhasil, sepanjang semester pertama tahun 2020 yang diselimuti Pandemi Covid-19 ini, PTPN V menjadi satu-satunya perusahaan perkebunan negara yang protasnya memenuhi rencana kerja perusahaan atau RKP.

Dihadapan karyawannya, Jatmiko mengaku bangga dengan segenap prestasi yang diraih, termasuk prestasi Kebun Tamora. Dia yakin bahwa penghargaan itu merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kemudian buah kerja keras dan komitmen seluruh karyawan dan manajemen Kebun Tamora bertahun lamanya.

Jatmiko berharap prestasi ini menjadi pelecut dan motivasi bagi segenap karyawan serta manajemen Kebun Tamora, serta unit perkebunan lainnya untuk mempertahankan kinerja positif serta berbuat lebih baik di masa mendatang.

“Dan yang lebih penting lagi mari kita terus berdoa dan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di masa mendatang. Teman-teman manajer, tolong terus support dan dikawal,” ujarnya.

Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Setiap keberhasilan yang diraih termasuk lantas menjadi modal bagi PTPN V dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang kini terus didengungkan pemerintah.

Dengan mulai pulihnya harga jual CPO yang terus beranjak naik pada paruh kedua tahun ini, Jatmiko yakin bahwa hal itu akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan.

Jatmiko mengaku optimistis bahwa hingga akhir tahun ini, selain mampu menjaga tingkat produksi sebesar 24,24 ton per hektare, pendapatan perusahaan juga diprediksi bisa mencapai Rp4,8 triliun atau tumbuh 16,25 persen dari pendapatan tahun lalu.

Target pendapatan sebesar itu tidak seluruhnya bersumber dari kebun milik PTPN V sendiri. Karena, sekitar 40 persen dikontribusikan dari kebun sawit milik rakyat, baik yang menjadi mitra plasma PTPN V maupun petani swadaya.

“Sinergi itu sejalan dengan upaya perusahaan membantu memulihkan perekonomian setempat, dengan meningkatkan kesejahteraan mitra petani binaan,” ucap Jatmiko