Nusapro, Inovasi Milenial PTPN V “Pengawal” Produktivitas Berkelanjutan
Pekanbaru – Nusantara Palm Oil Protector atau Nusapro, sebuah aplikasi digital berbasis Android yang dikembangkan empat milenial PT Perkebunan Nusantara V berhasil menjadi salah satu inovasi terbaik dalam Planters Innovation Summit 2022.
Aplikasi yang didesain untuk mengendalikan hama ulat kantong yang berpotensi mengganggu produktivitas tandan buah segar (TBS) perkebunan kelapa sawit itu berhasil mencuri perhatian dewan juri dalam kompetisi bergengsi para pekebun se Indonesia di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara belum lama ini.
“Alhamdulillah. Aplikasi yang kami kembangkan berhasil meraih juara III dalam Planters Innovation Summit 2022. Meski belum menjadi yang terbaik, tapi kami pastikan aplikasi ini akan menjadi solusi terdepan dalam pencegahan dan penanganan hama ulat kantong,” kata Nava, salah satu inovator pengembang aplikasi tersebut di Pekanbaru, Kamis (1/12/2022).
Bersama tiga rekannya, Tata, Baydo, dan Richardo, Nava yang merupakan satu-satunya srikandi dalam kelompok itu mengatakan bahwa penemuan dan pengembangan aplikasi itu berasal dari persoalan yang kerap mereka temui saat bertugas sebagai asisten tanaman.
Padahal, ulat kantong atau Psychidae itu berpotensi menggangu produktivitas TBS hingga 40 persen. Selama ini, sejumlah cara konvensional dilakukan dalam memberantas hama ulat kantong. Namun, hasilnya belum memuaskan serta tidak berkelanjutan.
“Untuk itu, kami berinovasi dengan mengembangkan Nusantara Palm Oil Protector atau Nusapro,” paparnya.
Pengaplikasian Nusapro, kata dia, dimulai dengan melaporkan temuan hama ulat melalui aplikasi berbasis android yang dapat diakses melalui telepon pintar. Melalui aplikasi tersebut, Nusapro akan mendeteksi dini dan memberikan rekomendasi pengendalian yang dapat dilakukan secara lebih tepat sasaran.
Kemudian, langkah itu dikombinasikan dengan langkah preventif melalui pengaplikasian bakteri “Bacillus thuringiensis” ke daun tanaman sawit yang diserang hama.
“Kenapa Bacillus thuringiensis? Karena ekonomis, ramah lingkungan, dan dapat diaplikasikan ke lapangan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Terakhir, upaya pencegahan dan pembasmian disempurnakan dengan menerapkan fruit trap atau perangkap hama dengan cara memasukkan buah ke dalam wadah yang mampu menghentikan perkembangbiakan dan memutus siklus hidup hama secara optimal.
Kemudian, ketiga komponen Nusapro itu diperkuat melalui kegiatan pendukung sebagai bagian dari sistem pengendalian hama terpadu. Mulai dari memperbanyak beneficial plant dan perbanyakan predator atau musuh alami sehingga tercipta Agroekosistem perkebunan dengan biodiversitas yang tinggi dan lestari.
“Kedepannya, kami ingin Nusapro menjadi bagian dari sistem Pengendalian Hama Terpadu di PTPN grup, yang dikembangkan dan diterapkan secara mudah, efektif, efesien, dan lestari.Nusapro, Prevent and Sustainable Protection,” tegasnya.
Lebih jauh, Nava mengatakan bahwa Nusapro muncul berkat dukungan tak terhingga dari pemimpin perusahaan. Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran direksi dan manajemen PTPN V yang mendukung penuh mereka untuk berinovasi.
Dalam kesempatan berbeda, CEO PTPN V, Jatmiko Santosa mengaku bangga dengan hasil inovasi milenial perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Riau tersebut. Ia berharap aplikasi yang dihasilkan para milenial tersebut dapat menjadi bagian transformasi yang diusung PTPN V dan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
Follow Us!