PTPN V Remajakan 28 Ribu Hektare Lahan Sawit Petani Riau
Perusahaan plat merah PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) merencanakan melakukan peremajaan kebun sawitnya sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas lahan perkebunannya. Perusahaan BUMN yang fokus pada perkebunan kelapa sawit dan karet ini akan melakukan penanaman baru di lahan sendiri dan lahan milik mitra petani di Provinsi Riau.
Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa mengatakan, peremajaan lahan kelapa sawit dilakukan di Desa Kumain, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau ini sebagai wujud dari pengembangan industri sawit nasional.
“PTPN V sebagai BUMN perkebunan yang beroperasi di Riau berkomitmen meningkatkan optimalisasi potensi industri sawit di Riau. Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani plasma,” ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (11/4).
Rencananya, dalam lima tahun ke depan PTPN V akan melakukan peremajaan di lahan seluas 28 ribu hektare di lima Kabupaten Provinsi Riau. Dalam pelaksanaan Program ini, PTPN V bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Himbara, Pemerintah Kabupaten serta petani plasma.
BPDPKS selaku penyedia dana mengalokasikan pembiayaan sebesar Rp 25 juta per hektare bagi petani untuk melakukan peremajaan atau tanam ulang, perbankan selaku penyedia dana pendamping untuk memenuhi kebutuhan investasi per hektar, petani selaku pemilik kebun. PTPN V selaku mitra teknis dan pembeli sawit petani plasma, pemerintah daerah selaku pemberi rekomendasi sebagai prasyarat pencairan Rp 25 juta dari BPDPKS.
Melalui program ini, menurutnya, para petani plasma sebagai penerima manfaat akan mendapat kejelasan mulai saat pengajuan, pemenuhan persyaratan administrasi, hingga bantuan teknis peremajaan sehingga petani plasma akan lebih mudah melakukan peremajaan kelapa sawit sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo saat melakukan kegiatan replanting pertama pada 2017.
“Saat ini, dukungan Pemerintah untuk peremajaan sawit baik dari sisi pendanaan maupun bibit sawit sangat besar, namun petani plasma belum mampu memanfaatkan secara optimal. Lewat Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat, kami yakin mampu membantu Pemerintah mengurai bottleneck guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani plasma,” jelasnya.
Jatmiko menambahkan, PTPN V sebagai inisiator Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat, sudah melakukan peremajaan kebun sawit plasma sejak 2012, dengan total lahan yang telah diremajakan mencapai 3.479 hektare di daerah Kabupaten Rokan Hulu dan Siak.
Sementara, sepanjang empat tahun pertama di 2019, PTPN V telah melakukan peremajaan kelapa sawit seluas 725 hektare di kawasan lahan milik KUD Makarti Jaya, Kabupaten Rokan Hulu dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 42,7 miliar yang berasal dari dana hibah BPDPKS dan dana pendamping dari BNI.
Begitu pula untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani karet, PTPN V juga memperkenalkan Program Subsidi Harga Bokar yang telah dilaksanakan di wilayah kerjanya sejak pertengahan februari 2019. Program Subsidi Harga Bokar bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani karet serta menjadi stabilisator harga karet di pasar.
PTPN V juga menggelar kegiatan Pasar Murah dengan menyediakan paket sembako sebanyak 20 ribu paket. Masing-masing paket berisi Gula 1 Kg, Minyak 1 liter, Teh Celup 1 kotak tersebut dihargai Rp 11 ribu per paket.
Follow Us!