Yen Terkapar, Harga Karet Tokyo Patahkan Pelemahan
JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo berhasil rebound dan ditutup pada teritori positif pada perdagangan hari Rabu (27/3/2019), di tengah berlanjutnya pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup menguat 0,44% atau 0,80 poin di level 183 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (26/3), harga karet kontrak Agustus berakhir melorot 0,92% atau 1,70 poin di level 182,20 yen per kg, pelemahan hari keempat beruntun.
Adapun harga karet untuk kontrak yang lebih aktif, September 2019, ditutup menanjak 1,14% atau 2,10 poin di level 185,80 yen per kg.
Pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih terjangkau bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi terkerek.
Meski kontrak berjangka karet di Jepang naik untuk pertama kalinya dalam lima hari perdagangan, harga karet masih diperdagangkan di kisaran level terendahnya pada Februari.
“Ada spekulasi bahwa pasar Tokyo telah mengalami penjualan yang berlebihan,” ujar Takaki Shigemoto, analis perusahaan riset BCC, seperti dikutip Bloomberg.
Berbanding terbalik dengan karet di Tokyo, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Shanghai Futures Exchange melanjutkan pelemahannya dan berakhir turun 0,65% atau 75 poin di level 11.450 yuan per ton pada perdagangan hari ini.
Harga karet di Shanghai membukukan pelemahan hari keempat berturut-turut pascarilis laporan laba industri China. Sektor industri China mengawali tahun 2019 dengan catatan keuntungan terburuk sejak 2011 bersamaan dengan pelemahan ekonomi akibat rendahnya permintaan domestik maupun luar negeri.
Biro Statistik Nasional (NBS) China mengumumkan laba yang diperoleh sektor industri pada Januari – Februari turun 14% secara tahunan menjadi 708,01 miliar yuan atau sekitar US$105,50 miliar.
Penurunan keuntungan yang tajam menunjukkan potensi risiko tambahan bagi ekonomi terbesar kedua di dunia, yang tumbuh pada laju paling lambat sejak 30 tahun terakhir pada 2018.
Pemerintah China bahkan telah memitigasi perlambatan ekonomi dengan memangkas target pertumbuhan dari 6,6% pada 2018 menjadi 6% – 6,5% untuk target 2019.
Zhu mengatakan bahwa libur Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 4 – 10 Februari, turut memberikan dampak negatif terhadap operasional bisnis yang lebih besar jika dibandingkan dengan 2018.
Perang dagang dengan Amerika Serikat juga telah mempengaruhi intensitas aktivitas pabrik, pendatapan perusahaan, sentimen bisnis dan konsumsi secara keseluruhan yang berdampak pada prospek ekonomi.
Pertumbuhan output manufaktur China merosot ke level terendah 17-tahun pada Januari-Februari, sementara inflasi pabrik (factory-gate inflation) pada periode yang sama tetap lemah karena ketegangan ekonomi yang semakin dalam di seluruh negeri.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
27/3/2019 | 183,00 | +0,44% |
26/3/2019 | 182,20 | -0,92% |
25/3/2019 | 183,90 | -3,11% |
22/3/2019 | 189,80 | -1,15% |
20/3/2019 | 192,00 | -1,64% |
sumber : https://market.bisnis.com/read/20190327/94/905010/yen-terkapar-harga-karet-tokyo-patahkan-pelemahan
Follow Us!