Geliat Ekonomi Desa Binaan Kebun Tandun PTPN V
Pekanbaru – Jalanan mulus meliuk indah membelah kampung menjadi nadi utama eknomi Desa Rimba Makmur, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Perkampungan yang secara geografis berbatasan langsung dengan Kebun Tandun, Sei Rokan, dan Kebun Berlian PT Perkebunan Nusantara V tersebut berkembang begitu pesat.
Perkebunan sawit yang tergabung ke dalam koperasi produsen Subur Makmur Lestari yang merupakan salah satu koperasi unit desa (KUD) mitra PTPN V menjadi lokomotif ekonomi utama desa.
Kini, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perkembangan desa kian terakselerasi. Tangan dingin Rustamaji telah memoles perkembangan kampung dengan diversifikasi sumber ekonomi.
Bapak tiga anak itu menjabat Kepala Desa Rimba Makmur sejak 2017 silam. Kolaborasi dan sinergi bersama anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang beroperasi di Riau, PTPN V menjadi salah satu kunci dia membangun desa.
“Kami memiliki kemitraan yang positif. Hubungan desa dan perusahaan berjalan dengan sangat masif. PTPN V melalui manajemen Kebun Tandun terus menjalin komunikasi secara terbuka dengan kami,” kata dia, Kamis (8/6/2023).
Pria 47 tahun tersebut mengatakan di antara hubungan apik yang terjalin adalah melalui program pengembangan peternakan sapi terpadu di desa Rimba Makmur. PTPN V, kata dia, memiliki sumber daya manusia yang unggul, termasuk dalam pengembangan bisnis tersebut.
Sejak dua tahun lalu, program peternakan sapi sekaligus pengolahan limbah urin sapi di bawah bimbingan Asisten Kepala Rayon B Kebun Tandun, Hari Purwanto bergulir dan telah membuahkan hasil.
Dalam sekali panen tahun lalu, peternakan sapi di bawah manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah mengantongi laba bersih Rp30 juta. Selain itu, peternakan sapi berikut pengembangan pupuk kotoran sapi yang berdiri di lahan seluas 7 hektare tersebut berpotensi menghasilkan 1.000 liter pupuk hayati per hari.
“Alhamdulillah, pembinaan yang dilakukan manajemen Tandun PTPN V telah membuahkan hasil. Kini ekonomi desa sudah sangat variatif dan berkembang pesat,” kata dia.
Saat ini, terdapat puluhan ekor sapi dengan beragam jenis, mulai dari metal, limosin, brahma, dan juga sapi bali.
Berangkat dari budidaya sapi tersebut, ekonomi desa bergulir dengan cepat. Kini, terdapat tiga program unggulan desa yang berjalan secara autopilot. Budidaya sapi, pengelolaan pupuk hayati, dan ekonomi syariah.
Ekonomi syariah sendiri merupakan program yang diusung dan telah dijalankan desa itu serta mendapat apresiasi langsung oleh Gubernur Riau, Drs H Syamsuar. “Ekonomi syariah kita kini menjadi rujukan bagi Baznas Kabupaten Kampar. Program itu adalah stimulus bagi UMKM mikro yang kekurangan modal dengan kucuran dana bergilir bergulir tanpa bunga,” urainya.
“Sekali lagi kami sangat terbantu dengan pembinaan manajemen Kebun Tandun sehingga pemanfaatan dana desa kami dapat dikelola secara maksimal untuk perekonomian desa,” lanjutnya.
Lebih jauh, Manajer Kebun Tandun, Rizki Nurgroho mengapresiasi sinergi dan komitmen Desa Rimba Makmur dalam bersinergi dan tumbuh berkembang bersama PTPN V.
Menurut dia, baik perangkat maupun masyarakat desa memiliki keinginan kuat untuk menjadi desa yang maju melalui kemitraan positif. “Desa Rimba Makmur adalah contoh kemitraan positif yang terjalin antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Kami bersyukur masyarakat desa memiliki keinginan untuk maju dan berkembang bersama PTPN V,” papar pria berkacamata tersebut.
Hal senada disampaikan Askep Rayon B Kebun Tandun, Hari Purwanto yang mendapat amanah untuk mendampingi Desa Rimba Makmur turut mengapresiasi respon baik perangkat desa dengan kehadiran PTPN V.
“Saat ini kita fokus dalam pengembangan pupuk hayati dan dari berbagai macam proses perizinan, tinggal satu izin yang masih dalam proses. Insya Allah September mendatang selesai,” kata alumni UGM yang telah mengabdi di PTPN V selama lebih dari dua dasawarsa tersebut.
Ke depan, ia mengatakan Desa Rimba Makmur akan menjadi salah satu sentra produksi pupuk hayati dan diharapkan akan kian memperkuat ekonomi masyarakat desa.
Pupuk hayati itu sendiri telah menjalani serangkaian uji coba, dan hasilnya berdampak signifikan pada perkembangan tanaman sawit terutama usai melaksanakan program peremajaan. Salah satu fungsi utama pupuk tersebut adalah memerangi Ganoderma yang hingga kini belum ada zat yang efektif untuk menanggulanginya.
Corporate Secretary PTPN V, Bambang Budi Santoso mengatakan bahwa perusahaan yang akan segera bergabung dengan PalmCo tersebut terbuka untuk menjalin sinergi untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
PTPN V, lanjut alumni Universitas Riau itu, memiliki program unggulan kemitraan petani plasma melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). Perusahaan menawarkan empat strategi untuk mendongkrak ekonomi petani sawit swadaya, mulai dari peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan manajemen tunggal, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya, kemitraan swadaya melalui offtaker binaan lerusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.
“Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas,” tuturnya.
Keberadaan perkebunan PTPN V di kecamatan Tapung Hulu telah membawa perubahan besar dalam ekonomi masyarakat. Sentra-sentra ekonomi tumbuh dan berkembang begitu pesat. Salah satunya adalah sentra ekonomi Kasikan yang kini menjadi salah satu lokomotif ekonomi Kecamatan Tapung Hulu dan Kabupaten Kampar dengan jasa perdagangan di pasar kasikan.
Tidak hanya Kasikan, keberadaan PTPN V sejak dua dasawarsa terakhir juga memunculkan pusat ekonomi baru lainnya seperti kawasan Pasar Suka Ramai atau yang dikenal Suram, Pasar Tandun, Pasar Majapahit, Ujung Batu, dan lainnya.
“Keberadaan perusahaan memunculkan dan mengembangkan sentra ekonomi baru adalah fakta yang tidak terbantahkan,” demikian Bambang.
Follow Us!