Menlu Retno Minta China Lebih Membuka Pasar untuk Produk Indonesia
JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta China lebih membuka pasarnya untuk berbagai produk Indonesia, termasuk buah-buahan. Hal itu diungkapkan Retno kala melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Great Hall of the People, Beijing, Rabu (24/4/2019).
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga mengemukakan harapan supaya China segera merealisasikan rencana untuk meningkatkan impor minyak kelapa sawit.
“Indonesia berharap China dapat segera merealisasikan komitmen untuk meningkatkan impor kelapa sawit dari Indonesia,” ungkap Retno sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis (25/4/2019).
Kedua menteri juga membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama, baik pada tingkat bilateral, kawasan maupun multilateral. Dalam kerangka bilateral, Retno mendorong agar nilai perdagangan Indonesia-RRT dapat lebih berimbang.
Sementara untuk kerja sama kawasan, Kedua Menlu membahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Retno menyampaikan berbagai inisiatif Indonesia untuk mendorong kerja sama di Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, transparan, menghormati hukum internasional dan mengedepankan sentralitas Asean. Inisiatif ini sendiri mendapat sambutan baik dari China. Wang Yi mengapresiasi peran Asean di kawasan serta arti penting organisasi ini dalam mengembangkan kerja sama antarkawasan.
Terkait dengan kerja sama Indonesia-China di tingkat multilateral, kedua Menlu ?sepakat untuk meningkatkan koordinasi sebagai sesama anggota Dewan Keamanan PBB, khususnya pada masa keketuaan Indonesia di DK-PBB pada Mei 2019. Selain itu, Retno juga menyampaikan pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan HAM untuk periode 2020-2022 dan mengharapkan dukungan China atas rencana itu.
Secara khusus, Wang Yi menyampaikan selamat kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas suksesnya pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan jumlah TPS sekitar 800 ribu dan jumlah partisipasi sekitar 80 persen.
Pertemuan tingkat menteri antara Indonesia dan China merupakan bagian dari persiapan partisipsi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam pertemuan kedua Belt Road Forum for International Cooperation (BRF II) yang digelar pada 26-27 April 2019 . Forum yang akan membahas kerja sama konektivitas dan dukungan terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan PBB ini rencananya akan dihadiri oleh Sekjen PBB dan Kepala negara dan pemerintahan dari 39 negara, termasuk negara-negara Asean.
Follow Us!