Harga CPO Internasional Diprediksi Naik, Ini Sebabnya..
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) internasional diprediksi bakal naik pada tahun 2019 ini. Hal ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan produksi global dan meningkatnya konsumsi biodiesel.
Hal tersebut diungkapkan analis James Fry seperti dikutip dari CNBC, Kamis (7/3/2019).
“Kenaikan harga minyak sawit berkaitan dengan meningkatnya komoditas dalam membuat bahan bakar terbarukan,” kata Fry.
“Ekspansi dalam produksi biodiesel juga menurunkan produksi global dan mendukung kenaikan harga,” tambahnya.
Menurut Fry, pertumbuhan produksi minyak sawit dunia diperkirakan melambat pada 2019, dengan produksi naik 2,8 juta ton menjadi 70,9 juta ton.
Angka ini berdasarkan produksi dari delapan negara produsen minyak sawit mentah terbesar di Asia Tenggara dan Amerika Latin, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia, harga minyak sawit mentah tergelincir hampir 8 persen pada Februari dengan perdagangan pasar sekitar 2.160 ringgit per ton.
Padahal tahun lalu, persediaan minyak sawit di Indonesia dan Malaysia, yang bersama-sama menyumbang lebih dari 80 persen pasokan global, naik ke rekor tertinggi sekitar 5 juta ton.
Sementara itu, produksi biodiesel di Indonesia diperkirakan juga turut meningkat menjadi 1,5 juta ton tahun ini. Peningkatan produksi biodiesel juga menjadi pemicu naiknya minyak kelapa sawit.
“Permintaan penggunaan minyak sawit mentah di Indonesia untuk membuat biofuel dan pembakaran langsung diperkirakan akan tumbuh 1,5 juta ton pada tahun 2019. Ini juga menjadi pemicu kenaikan harga minyak sawit,” sebut Fry.
Indonesia terus meningkatkan penggunaan biodiesel sehubungan dengan mandat B20 yang mulai berlaku secara efektif pada 1 September 2018. B20 adalah istilah yang mengacu pada campuran bahan bakar dengan kandungan 20 persen minyak nabati dan 80 persen minyak bumi.
Angka 20 pada B20 menunjukkan jumlah minyak nabati yang terkandung dalam campuran biodiesel tersebut.
Follow Us!