Bila ada pertanyaan seputar website silahkan hubungi:[email protected]
Holding BUMN Perkebunan Akan Perbaiki Kinerja Keuangan Selasa, 23 Maret 10 - oleh : Fazli H
JAKARTA - Konsolidasi pembentukan induk usaha (holding company) BUMN perkebunan secara bertahap dinilai akan memperbaiki kinerja keuangan sehingga net profit margin (NPM) naik secara bertahap.
Hal tersebut tertuang dalam makalah Kementerian BUMN terkait rencana restrukturisasi organisasi BUMN Perkebunan dalam acara focus group discussion (FGD) Urgensi Pilihan Kebijakan Pembentukan Holding BUMN Perkebunan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (18/3/2010).
Dalam makalah tersebut disebutkan, NPM pada 2010 akan naik 10 persen, 2011 naik 12 persen, 2012 naik 14 persen, hingga 2015 naik 20 persen.
Sementara untuk harga jual komoditas per tahun, seperti kelapa sawit (crude palm oil/CPO) naik tiga persen, inti sawit naik empat persen, gula naik satu persen, karet naik dua persen, teh naik 0,46 persen, kopi naik satu persen, kakao naik satu persen, dan tembakau relatif tetap.
Namun, kenaikan tersebut belum termasuk konsekuensi pajak, karena pengalihan aset lima persen dan reevaluasi aset 10 persen, ungkap Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam makalah tersebut.
Sekadar informasi, terhitung pada 2010 ini, komoditi kelapa sawit memberi keuntungan paling besar dibanding komoditi lain, yakni mencapai Rp2.459,70 miliar. Sementara itu, posisi laba terbesar kedua jatuh pada komoditi karet senilai Rp726,73 miliar.
Selanjutnya, komoditi gula mencapai laba Rp669,74 miliar, namun dengan kerugian Rp43,69 miliar. Komoditi teh memperoleh laba Rp191,65 miliar dengan kerugian Rp29,86 miliar.
(ade)
PT Perkebunan Nusantara V - 2006
Powered by /a href=http://www.auracms.tk>auraCMS v1.62
Artikel adalah properti kontributor, kami tidak bertanggung jawab atas artikel
yang tampil di situs ini.