| |
Rubrik |
Seputar Website ? |
|
|
|
|
Ribuan Hektare Kebun Karet Di Riau Diremajakan Kamis, 19 Februari 09 - oleh : Fazli Hakiki
TELUK KUANTAN (RP) – Sebanyak 2.740 hektare kebun karet tua yang tersebar di 12 kecamayan se-kabupaten kuansing,akan segera diremajakan dinas perkebunan kuansing.peremajaan dilakukan karena termasuk dalam program prioritas tahun 2009 yang akan dilaksanakan pemkad.Dimana megupayakan meningkatkan ekonomi masyarakat yang salah satunya melalui sektor perkebunan.
“Pada tahun 2009 ini,Disbun mengusulkan perlunya dilakukan peremajaan karet yang telah tua, Ungkap kepala dinas perkebunan kuansing hardi yakub SP yang di temui Riau Pos,senin (9/2) diruang kerjanya.
Dijelaskan lagi selain peremajaan karet tua, juga dilakukan pemeliharaan kebun sawit milik pemkab di desa perhentian sungkai, pucuk rantau kecamatan kuantan mudik, pemeliharaan kebun induk serta penambahan pembibitan sebagai lanjutan program tahun 2008 lalu.
Untuk program peremajaan karet rakyat yang telah tua ini, sebanyak 2.500 hektare berupa pembibitan, pemupukan dan lainnya.sementara 240 hektare pembangunan kebun yang diusulkan untuk membantu rumah tangga miskin. “ini kita siapkan untuk membantu masyarakat miskin yang ingin membuat kebun tapi tidak mampu. Karena itu kita bangun kebun untuk mereka,”ungkapnya.
Hanya saja, menurutnya lahan harus tetap berasal dari masyarakat itu sendiri. Pemkad melalui disbun akan membangun kebun bagi mereka, membantu bibit,pupuk dan penanaman. Hinga selesai ditanam brulah kebun tersebut diserahkan pada masyarakat miskin sesuai dengan usulan kecamatan masing-masing.
Masyarakat miskin ini, minimal akan mendapatkan bantuan masing-masing 1 hektare. Hal ini dimaksud untuk pemerataan dan membantu masyarakat miskin lainnya dalam pola ini,Disbun memang berharap lokasi 240 hektare ini berada di suatu hamparan dan minimal 10 hektare dalam satu hamparan.
”Ini dimaksudkan agar pelaksanaan program berjalan maksimal dan tidak terlalu besar biaya akomodasi alat berat dan pemeliharaan yang dilakukan, ”tuturnya.
Dilanjutkan, sektor perkebunan rakyat, selama ini telah dapat dilihat bukti dan realisasinya membantu masyarakat. Selain itu, sekitar 65 persen penduduk kuansing bergantung hidupnya dari sektor perkebunan karet dan sawit. Hanya saja, sebagai kebun-kebun karet milik masyarakat ini telah tua dan tidak berproduksi lagi sehingga perlu diremajakan.
Apalagi, dengan krisis ekonomi global yang saat ini telah melanda sangat menyulitkan masyarakat kuansing. Hardi berharap, program ini nantinya bisa menjadi tulang punggung bagi masyarakat kuansing.
Sumber : Harian Riau Pos, 10 Pebuari 2009 kirim ke teman | versi cetak Tidak ada komentar tentang artikel ini.
Formulir Komentar | Aturan >>
| |
|
|
|
|