Senin, 24 Juni 2013 - 08:35:19 WIBDANA BEA KELUAR SAWIT-DPR desak pemerintah alirkan dana bea keluar sawit
Diposting oleh : Fazli H
Kategori: Ekonomi & Bisnis - Dibaca: 1659 kali
JAKARTA. Panitia Kerja (Panja) DPR mendesak pemerintah mengeluarkan kebijakan pengembalian penerimaan bea keluar sawit ke daerah produsen. Hal ini untuk mendukung kebijakan hilirisasi di sektor perkebunan, khususnya untuk komoditas sawit dan karet.
Ketua Panja Sawit dan Karet Komisi VI DPR RI, Erik Satrya Wardhana, mengatakan, komoditas sawit dan karet di Indonesia merupakan produk unggulan namun hilirisasinya terhambat dan sulit bersaing di pasar internasional. “Panja Sawit akan berusaha untuk mengurangi atau menghilangkan batasan-batasan yang menghambut industri sawit dan karet di Indonesia,” ujarnya di Gedung DPR, Selasa (18/6).
Sebagai info, pembetukan Panja Sawit dan Karet ini bertujuan untuk mengurai masalah yang sering terjadi dari mulai budidaya hingga hilirisasi. Seperti diketahui, sawit dan karet ini sebagai komoditas unggulan, tetapi masih banyak memberikan manfaat kepada petani.
Menurut Erik, lewat Panja Sawit dan Karet pihak DPR ingin meminta pengembalian dana bea keluar sawit dan karet kepada daerah produsen. Ia menilai, kebijakan ini akan mampu memanfaatkan para petani untuk terlibat dalam program hilirisasi sektor perkebunan.
Erik mengatakan, saat ini para petani yang memiliki lahan perkebunan hanya berjalan sendiri-sendiri dan tidak terorganisir. “Nantinya kami akan kumpulkan semua petani dan tergabung dalam sebuah koperasi. Baru kemudian diberi akes ke industri hilir,” ujar politisi dari Partai Hanura tersebut.
Dia beralasan, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menolak usulan kebijakan pengembalian penerimaan dana bea keluar sawit kepada daerah produsen. Ia menilai, secara teknis bentuknya sama dengan yang dilakukan kepada komoditas tembakau sehingga seharusnya bisa dilakukan untuk sawit serta karet.
Panja DPR juga mempertanyakan besarnya porsi bea keluar minyak kelapa sawit di Indonesia yang sebesar 9% dibandingkan Malaysia yang hanya 4,5%. “Kenapa ini bisa jauh lebih besar dari Malaysia. Pemerintah harus bsia menjawab ini agar kita bisa bersaing,” ujarnya.
Menurut Erik, panja sawit dan karet akan menyelesaikan seluruh rangkaian kerja sampai akhir masa sidang ke-IV atau tepatnya pada pertengahan Juli 2013. Setelah itu panja sawit dan karet akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah pada masa sidang berikutnya..
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan), Gamal Nasir, mengatakan, Kemtan sudah berupaya untuk memberikan kemudahan bagi petani dan mendorong hilirisasi. “Dalam revisi Permentan Nomor 26 Tahun 2007 akan dibatasi kepemilikan satu grup perusahaan sebesar 100.000 hektar(ha). Prinsipnya untuk menerapkan keadilan,” ujarnya.
Menurut Gamal, para perusahaan besar juga wajib memberikan kebun rakyat atau plasma sebesar 20% dari total kepemilikan lahan. Nantinya, setiap perusahaan berdampingan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) mencari kebun rakyat di luar lahan Hak Guna Usaha (HGU).
Gamal melanjutkan, bahwa Kemtan juga menyetujui menerapkan kebijakan pengembalian dana bea keluar kepada petani. “Kami sudah surati Menteri Keuangan pada 27 Agustus 2012 lalu tetapi di tolak,” ujarnya.
Menurut Gamal, dasar penolakannya adalah penerimaan bea keluar sawit dan karet tidak stabil serta beragamnya lokasi pungutan. Padahal pengembalian dana bea keluar untuk membantu para petani khususnya kelapa sawit.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat, sampai 31 Mei 2013 penerimaan bea keluar untuk CPO adalah sebesar Rp 3,19 triliun dari total penerimaan bea keluar sebesar Rp 5,9 triliun. Total penerimaan bea keluar pada akhir Mei 2013 turun 37% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sampai akhir tahun 2013 target penerimaan bea keluar negara adalah sebesar Rp 17,6 triliun turun dari target sebelumnya sebesar Rp 31,7 triliun. Dari total target penerimaan bea keluar di akhir tahun ini, porsi produk CPO adalah sebesar 92% atau setara Rp 11,1 triliun.
Rendahnya penerimaan bea keluar didorong menurunnya tarif bea keluar cpo menjadi 9%. Padahal dalam APBN 2013 bea keluar ditargetkans ebesar 15%. Menurunnya tarif bea keluar didorong jatuhnya harga CPO di pasar internasional.
Oleh Arif Wicaksono – Selasa, 18 Juni 2013 | 18:03 WIB
http://nasional.kontan.co.id/news/dpr-desak-pemerintah-alirkan-dana-bea-keluar-sawit/2013/06/18

- Harga Karet Loyo Lagi, Bayang-bayang Surplus Produksi
- Perkebunan: Hulu dibatasi, hilir juga harus dibagi
- Dahlan Iskan: Buat Apa BUMN Kalau Tak Mensejahterakan
- HARGA KARET Meleleh ke Titik Terendah
- Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Ketua MPR Taufiq Kiemas
32 Komentar :
Obat Kanker Usus
06 Mei 2014 - 13:54:55 WIB
Terimkasih telah menyediakan kolom komentar untuk gagasan para penbaca, anda memang profesional
Obat Tradisional Jantung Bengkak
06 Mei 2014 - 13:50:31 WIB
Selamat siang,Selamat Beraktifitas
Terima kasih Atas semua Informasinya...!!!
Obat Tradisional Insomnia Paling Ampuh
05 Mei 2014 - 09:07:27 WIB
informasinya sangat bermanfaat banget
terima kasih bnyak iya....!!!
Obat Batuk TBC
04 Mei 2014 - 09:35:12 WIB
makasih share dan info yang di berikan
http://bit.ly/1kHG9jf
.gl/DwwqbP
Obat Tradisional Insomnia Paling Ampuh
03 Mei 2014 - 13:43:14 WIB
Terima Kasih Atas Semua Informasinya...!!!
Semoga Sukses,amin
Obat Tradisional Diabetes
03 Mei 2014 - 08:33:04 WIB
terimkasih artikelnya dan terimkasih juga sudah menyediakan kolom komentar untuk para pembaca
Obat Tradisional Keputihan
02 Mei 2014 - 09:41:39 WIB
Terima kasih atas infonya,sukses selalu ya...!!!
amiiinnn
Obat Tradisional Ace Maxs
01 Mei 2014 - 15:52:17 WIB
Di sisi lain, aku ingin berdiri sendiri tanpa da yang mengusik semua aktivitas, meski mereka tak peduli dengan apa yang saya lakukan , tapi kemampuan ku yang akan memaksa mereka untuk peduli.
Obat Tradisional Darah Rendah
01 Mei 2014 - 10:11:59 WIB
Informasi seperti ini yang sedang kami cari, semoga informasi selanjutnya tidak kalah menarik dari ini ya.
Sukses selalu untuk semuanya !!!!!
Obat Herbal Rematik
30 April 2014 - 15:02:14 WIB
Mudah-mudahan informasinya menarik untuk disimak..
dan semoga saja bisa bermanfaat untuk semuanya...
Terimakasih..!!!Salam Sehat Untuk Masyarakat Indonesia
<< First | < Prev | 1 | 2 | 3 | 4 | Next > | Last >>
Isi Komentar :





Pengunjung hari ini
Total pengunjung
Pengunjung Online