PEKANBARU (RP)
Pemerintah Provinsi Riau akan menjajaki pasar untuk produksi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Venezuela. Provinsi Riau akan berpartisipasi dalam acara promosi terpadu Indonesia 2006 di Caracas, Venezuela pada 13 hingga 16 Juli 2006 mendatang.

Selain menawarkan produk, juga ditawarkan kemungkinan investasi di Riau dari pengusaha asal Venezuela. Fokus pameran yang dilakukan dalam kegiatan ini mengenai peluang investasi, perdagangan dan pariwisata di Indonesia. Kegiatan ini sebenarnya ditaja oleh Ditjen Amerika Selatan dan Karibia bersama Deplu RI dan KBRI Venezuela. Sedangkan Riau merupakan salah satu undangan.

Dari Riau akan ikut hadir dari beberapa dinas terkait seperti Badan Promosi dan Investasi (BPI), Disperindag, dan Disbudsenipar. Beberapa perangkat lain yang ikut dalam rombongan ini adalah dari Komisi B DPRD Riau, Pusat Administrasi Kerjasama LN Depdagri, kalangan dunia usaha seperti PTPN V, PT RAPP, PT Pulau Sambu, IKPP, pengusaha UKM. Selain itu akan ikut juga dari tim kesenian dan Dekranasda.

Semua pesertanya 19 orang, termasuk tim kesenian. Adapun bentuk partisipasi Provinsi Riau adalah dalam pameran potensi investasi, perdagangan, dan pariwisata serta produk daerah Riau. Selain itu yang akan dilakukan adalah presentasi potensi investasi, perdagangan dan pariwisata dan penampilan seni. Selain itu, provinsi lain yang ikut dalam ajang promosi ini adalah Sumsel, NTB, dan Sulut.

Keikutsertaan Riau dalam kegiatan ini menurutnya adalah untuk meningkatkan promosi dan pengenalan provinsi Riau di luar negeri, termasuk dalam outlooking untuk mencari sumber pembiayaan. Venezuela sendiri adalah gerbang menuju negara Amerika Selatan lainnya. Kalau Venezuela bisa ditembus, maka kita akan bisa mengembangkan di daerah Amerika Selatan lainnya.

Kegiatan promosi ini juga sekaligus untuk membangun citra Indonesia di mata internasional. Bangsa Indonesia dan Riau pada umumnya memiliki potensi yang besar untuk dapat dikembangkan.

Hasil yang bisa diperoleh dari promosi ke Venezuela ini, tentu tidak bisa didapat secara cepat. Tidak semua produk juga mungkin akan langsung jadi dan diorder oleh pengusaha dan pembeli dari negara latin itu, tentu perlu proses. Namun sudah dibuat rancangan, bahwa sehabis dari sana, harus ada tindak lanjut yang konkret.

Rencana ini bukanlah disiapkan dengan tiba-tiba begitu saja. Rencana dan keberangkatan ini sudah disiapkan selama satu tahun. Termasuk juga di dalamnya adalah rencana kerja sama dengan calon investor atau calon buyers yang ada di negara itu. (sumber: Riau Pos)