Rabu, 07 Juni 2017 - 10:12:19 WIB
KOMODITAS CPO : Ramadan&Idulfitri; Bakal Dorong Harga
Diposting oleh : Humas PTPN V
Kategori: Sawit - Dibaca: 400 kali

JAKARTA - Harga minyak kelapa sawit meluncur ke level terendah dalam sebulan terakhir akibat proyeksi meningkatnya pasokan dari Malaysia. Namun, pasar masih mendapat sentimen positif dari perbaikan faktor fundamental saat momen Ramadan dan Idulfitri.

Pada penutupan perdagangan Selasa (6/6), harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) kontrak Agustus 2017 di bursa Malaysia merosot 2 poin atau 0,08% menuju 2.497 ringgit (US$585,07) per ton. Ini merupakan level terendah sejak 4 Mei 2017 di posisi 2.477 ringgit per ton.

Berdasarkan survei Bloomberg yang melibatkan delapan responden yang mencakup petani, trader, dan analis, stok CPO di Malaysia sebagai produsen kedua terbesar di dunia meningkat 0,6% month on month (mom) pada Mei 2017 menuju 1,61 juta ton. Rentang perkiraan berkisar antara 1,55 juta - 1,70 juta ton.

Volume produksi pada Mei 2017 diperkirakan naik 5,8% mom menjadi 1,64 juta ton, atau level tertinggi sejak Oktober 2016. Untungnya pertumbuhan suplai berbanding lurus dengan peningkatan ekspor sebesar 13% mom menuju 1,45 juta ton, atau volume tertinggi sejak September 2016. Adapun data resmi dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) akan dirilis pada 13 Juni 2017.

Institutional Sales Manager Okachi Malaysia Sdn. Marcello Cultrera mengatakan volume suplai CPO diperkirakan masih terbatas.

"Secara keseluruhan tingkat pasokan belum sekuat yang diperkirakan. Pasar kini bergantung pada volume permintaan, seharusnya harga bergerak netral hingga bullish sampai bulan depan," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (6/6).

Deputy Director of Futures and Commodities RHB Investment Bank Bhd Donny Khor menyampaikan produksi CPO diperkirakan turun selama Ramadan dan liburan perayaan Idul Fitri. Pasalnya mayoritas penduduk Indonesia dan Malaysia memeluk agama Islam.

"Produksi mungkin turun 2%-3% karena liburan dan ini membantu harga. Dalam waktu dekat, harga diperkirakan bergerak di dalam rentang 2.450 ringgit - 2.650 ringgit per ton," tuturnya.

Ramadan dimulai pada pekan terakhir Mei 2017 dan berakhir pada penghujung Juni 2017. Saat itu, konsumsi minyak sawit untuk minyak goreng, kue, panganan manis semakin meningkat. Ekspor dari Malaysia dan Indonesia ke sejumlah negara seperti India, Pakistan, dan Iran berpotensi bertumbuh.

Felda Global Ventures Holdings Bhd., sebagai penanam kelapa sawit terbesar di dunia, meyakini harga CPO cenderung stabil meskipun ada peningkatan produksi dalam beberapa bulan mendatang setelah Indonesia dan Malaysia pulih dari kekeringan akibat El Nino. Pada paruh kedua 2017 harga CPO diprediksi bergerak di dalam rentang 2.500 ringgit - 2.700 ringgit per ton.

Dalam risetnya, Regional Head of Plantations CIMB Ivy Ng menyampaikan persediaan CPO Malaysia pada Mei 2017 justru menurun 3% mom dan 6% year on year (yoy) menjadi 1,55 juta ton. Berkurangnya stok dipicu pertumbuhan ekspor sebesar 16% mom menuju 1,49 juta ton.

Penguatan ekspor pada bulan kelima 2017 ditopang permintaan yang lebih kuat dari India dan Pakistan sebagai pembeli yang melakukan penyetokan sejak menjelang Ramadan. Sementara sisi produksi diprediksi betumbuh 4% mom dan 18% yoy menuju 1,61 juta ton.

"Kami memperkirakan harga CPO dalam waktu dekat ditopang persediaan yang ketat di Malaysia dan Indonesia," paparnya.

Rerata harga pada Mei 2017 diperkirakan meningkat 1,8% mom menjadi 2.803 ringgit per ton dari bulan sebelumnya sebesar 2.754 ringgit per ton. Bila terealisasi, ini pertama kalinya harga bulanan MPOB bertumbuh setelah menurun 3 bulan berturut-turut.

Dari sisi suplai, pasar juga mendapatkan sentimen positif dari pengurangan produksi selama perayaan Ramadan dan liburan Idul Fitri. Pasalnya aktivitas pekerja di perkebunan semakin berkurang.

CIMB masih mempertahankan proyeksi rerata harga CPO pada 2017 di level 2.600 ringgit per ton. Pemulihan suplai menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan pasar untuk menekan harga, sehingga perusahaan berhati-hati terhadap prospek produksi mulai bulan depan.

Associate director of futures and commodities RHB Investment Bank Josephine Goh mengatakan meski momen Ramadan dan Idul Fitri memperbaiki prospek permintaan serta suplai CPO, harga diperkirakan terjebak di dalam kisaran 2.450 ringgit - 2.550 ringgit per ton pada Juni 2017. Alasan utama yang menekan harga ialah prospek pemulihan produksi.

Dalam waktu dekat, harga dipengaruhi oleh penguatan ringgit yang memanfaatkan pelemahan dolar AS. Sentimen ini membuat CPO lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain. (Bloomberg)

 

Sumber: http://koran.bisnis.com/read/20170607/443/659933/komoditas-cpo-ramadanidulfitri-bakal-dorong-harga




0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

Garuda Cyber Garuda Cyber Grab SEO Garuda Cyber Grab SEO Garuda Cyber Cyber4rt Garuda Cyber Cyber4rt Garuda Cyber Maharga Maharga Maztren Maztren