Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) terpantau berada di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (1/9/2016), meski di tengah pelemahan kinerja mata uang ringgit Malaysia.

Kontrak berjangka CPO untuk November 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, turun 0,91% atau 23 poin ke level 2.503 ringgit per ton pada pukul 09.57 WIB.

Pergerakan minyak sawit sebelumnya dibuka melemah 0,99% atau 25 poin di posisi 2.501 ringgit per ton.

Pada perdagangan sebelumnya (Rabu, 31/8/2016), harga CPO kontrak November ditutup naik 0,36% atau 9 poin ke level 2.526 ringgit per ton.

Sementara itu, nilai tukar ringgit terhadap dolar AS pagi ini terpantau melemah 0,34% ke 4,0815 pada pukul 10.13 WIB.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, nilai tukar ringgit Malaysia melemah ke level terendah dalam dua bulan setelah turunnya harga minyak membatasi permintaan untuk aset berimbal hasil lebih tinggi di tengah spekulasi kenaikan tingkat suku bunga AS bulan ini.

“Mengingat bahwa komoditas terus berada di bawah tekanan, kita akan melihat mata uang Asia secara umum tetap tertekan, terutama mata uang berbasis komoditas,” kata Jeffrey Halley, ahli strategi pasar Oanda Asia Pacific Pte.  

Pergerakan Harga CPO Kontrak November 2016

Sumber: Bloomberg