Selasa, 18 Februari 2014 - 07:46:08 WIB
Diplomasi Kelapa Sawit
Diposting oleh : Humas PTPN V
Kategori: Ekonomi & Bisnis - Dibaca: 139 kali

 

BANDUNG — Dunia usaha menyambut pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memerhatikan kelapa sawit sebagai tulang punggung ekspor. Diplomasi dan kampanye positif untuk memperluas ekspor minyak sawit mentah perlu diperkuat.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joefly J Bachroeny mengatakan hal itu didampingi Direktur Eksekutif Gapki M Fadhil Hasan dan Presiden Direktur PT SMART Tbk Daud Dharsono di sela Konferensi Internasional Minyak Sawit dan Lingkungan Ke-4 (ICOPE) bertajuk ”Budidaya Kelapa Sawit: Menjadi Model Masa Depan Pembangunan Pertanian Lestari”, di Badung, Bali, Kamis (13/2).

”Kami gembira dengan pesan Bapak Presiden yang bukan hanya untuk pelaku usaha perkebunan, melainkan juga kepada semua pihak. Kampanye negatif wajib diatasi bersama dan kami akan mengoreksi sesuai regulasi yang ada agar daya saing Indonesia tetap tinggi,” kata Joefly. Presiden Yudhoyono hari Selasa menunjuk M Lutfi sebagai menteri perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang mundur.

Indonesia memproduksi 26 juta ton minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari lahan seluas 9,2 juta hektar (ha) tahun 2013. Sebanyak 21,2 juta ton CPO dan produk turunannya diekspor, naik dari 18,2 juta ton tahun 2012.

Namun, harga yang rendah tahun 2013 membuat nilai ekspor turun tajam dari 21,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 254,4 triliun) tahun 2012 menjadi 19,1 miliar dollar AS (Rp 229,2 triliun) tahun 2013. Pemerintah memperoleh pendapatan yang besar dari bea keluar progresif CPO.

Fadhil menambahkan, hambatan kelapa sawit adalah kampanye negatif, tarif antidumping terhadap biodiesel di Eropa, pelabelan makanan di Eropa, dan rencana tarif bea masuk khusus seperti yang diterapkan Perancis tahun 2013. Pemerintah harus fokus menghadapi hal ini karena seluruh negara Eropa menjadi tujuan ekspor CPO terbesar kedua Indonesia setelah India.

”Kami yakin Mendag perlu membuat terobosan karena semua sudah berubah dan industri kelapa sawit saat ini jauh lebih baik dari lima tahun lalu. Akhirnya, ukurannya adalah bagaimana kita secara riil mengatasi masalah itu,” kata Fadhil. (HAM)

Sumber : Kompas, 14 Februari 2014

 




2 Komentar :

Obat Maag Untuk Ibu Hamil
13 Agustus 2014 - 10:01:25 WIB

terima kasih atas informasinya .gl/7HBbkt | http://obatmaaguntukibuhamilgoldg.wordpress.com/ | https://mysp.ac/Oylc
Obat Maag Untuk Ibu Hamil
13 Agustus 2014 - 10:39:53 WIB

terima kasih atas informasinya .gl/7HBbkt | http://obatmaaguntukibuhamilgoldg.wordpress.com/ | https://mysp.ac/Oylc
<< First | < Prev | 1 | Next > | Last >>
Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)