PTPN V Budidayakan 1,5 Juta Bibit Sawit Unggul Akselerasi PSR
PT Perkebunan Nusantara V membudidayakan hingga 1,5 juta bibit kelapa sawit unggul sebagai bagian dari diversifikasi bisnis perusahaan serta mendukung percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR).
Hal tersebut diungkapkan CEO PTPN V Jatmiko K Santosa usai melihat langsung proyek Kerja Sama Operasional (KSO) Bibitan Kelapa Sawit antara PTPN V dengan Penyedia benih Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, di Kota Dumai, Riau, Senin (3/10/2020).
Proyek KSO Dumai sendiri merupakan satu dari tujuh pusat pengembangan budidaya bibit unggul perusahaan di Provinsi Riau, dengan luas total 160 hektare serta mampu menghasilkan 1.557.319 bibit yang peruntukannya terbuka untuk umum.
“Sejak PTPN V didirikan, baru sekarang perusahaan menyediakan bibit yang tidak hanya terbatas untuk kebun sendiri dan kebun plasma. Namun juga untuk para petani sawit swadaya. Bahkan, petani yang membeli bibit secara satuan tetap kita layani,” kata Jatmiko.
“Harapannya, dengan melepas bibit ini, kita dapat membantu kebutuhan masyarakat akan bibit sawit yang baik, mendorong percepatan PSR, demi mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional,” lanjut dia.
Ia mengatakan bibit unggul varietas DxP 540 dan DxP SMB yang dikelola PTPN V dengan melibatkan tenaga profesional tersebut memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya potensi produktivitas mencapai 29 ton per hektare.
“Bibit unggul ini, jika ditanam di lahan marjinal, dengan pemeliharaan yang baik, potensi produktivitasnya mencapai 25 ton per hektare. Sementara jika dibudidayakan di lahan dengan kategori sangat sesuai, produktivitas sawitnya mencapai 29 ton per hektare,” ujar dia.
Sebagai jaminan, ia mengatakan bibit tersebut juga telah dilengkapi sertifikat dari penyedia benih pusat penelitian kelapa sawit (PPKS) dan Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Meski begitu, ia memastikan jika harga yang dilepas ke para petani juga lebih terjangkau dibandingkan dengan harga pasaran.
“Bibit sawit PTPN V tersertifikasi UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Riau. Kemudian harga yang dilepas juga terjangkau dan bersaing, dibudidayakan oleh tenaga ahli dan profesional di bidangnya, terjamin mutu dan keasliannya serta telah melalui proses seleksi yang ketat,” jelasnya.
Jatmiko mengatakan segala keunggulan itu dilengkapi dengan langkah perusahaan melalui program pendampingan pemeliharaan kepada para petani yang membeli bibit perusahaan.
“Terutama petani mitra yang membeli bibit dari perusahaan. Dengan begitu, hasil tanaman sawit yang diremajakan akan memberikan hasil produktivitas maksimal di kemudian hari,” urainya.
Pada 2021, ia menargetkan dapat melepas sedikitnya 911.094 bibit kepada para petani mitra dengan potensi nilai penjualan mencapai Rp37 miliar. PTPN V, kata dia, menilai bahwa bisnis pembibitan sawit unggul memiliki prospek yang cerah, mengingat berdasarkan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) hingga 2023 mendatang, sedikitnya 9.000 hektare perkebunan sawit masih perlu diremajakan.
“Selain itu, kita juga berusaha memenuhi permintaan bibit unggul dari provinsi tetangga untuk program PSR seperti di Jambi,” tuturnya.
PTPN V saat ini tengah berusaha mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan terus meningkatkan produksi tandan buah segar atau TBS sawit hingga mencapai rata-rata sebesar 24,24 ton per hektare pada 2020 ini.
Jatmiko mengaku optimistis bahwa hingga akhir tahun ini, selain mampu menjaga tingkat produksi sebesar 24,24 ton per hektare, pendapatan perusahaan juga diprediksi bisa mencapai Rp4,8 triliun atau tumbuh 16,25 persen dari pendapatan tahun lalu.
Ia mengutarakan, target pendapatan sebesar itu tidak seluruhnya bersumber dari kebun milik PTPN V sendiri. Karena, sekitar 40 persen dikontribusikan dari kebun sawit milik rakyat, baik yang menjadi mitra plasma PTPN V maupun petani swadaya.
“Sinergi itu sejalan dengan upaya perusahaan membantu memulihkan perekonomian setempat, dengan meningkatkan kesejahteraan mitra petani binaan,” ucap Jatmiko
Follow Us!