Menristek Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas, PTPN V Laksanakan Circular Ekonomi

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro Ph.D didampingi Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa, Kepala BPPT Dr. Ir. Hammam Riza, meresmikan pemanfaatan listrik produksi pembangkit listrik bertenaga biogas dari limbah pabrik kelapa sawit (

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro Ph.D didampingi Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa, Kepala BPPT Dr. Ir. Hammam Riza, meresmikan pemanfaatan listrik produksi pembangkit listrik bertenaga biogas dari limbah pabrik kelapa sawit (

RIAU24.COM – PEKANBARU- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro Ph.D meresmikan pemanfaatan listrik produksi pembangkit listrik bertenaga biogas dari limbah pabrik kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) di Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (06/03/2020).

Pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) yang dibangun oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V sejak tahun 2017 tersebut, telah berhasil menyalurkan 700 KW listrik yang diproduksi Biogas untuk mendukung operasional Pabrik Palm Kernel Oil Tandun.

Menurut Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa meskipun produktivitas sudah relatif tinggi tapi perusahaan menghadapi masalah klasik yakni biaya produksi yang tinggi.

“Maka kami menggunakan inovasi teknologi untuk meningkatkan operating excellent dan memanfaatkan nilai ekonomi dari sawit, diantaranya limbah yang masih memiliki manfaat ekonomi” sebut Jatmiko.

Lebih lanjut menurutnya, dengan memanfaatkan limbah untuk menghasilkan listrik, Jatmiko mengungkapkan PTPN V dapat menekan biaya produksi sehingga mampu membeli tandan buah sawit petani plasma dengan harga lebih baik.

Disamping Biogas dapat menekan dampak emisi gas rumah kaca dan mendukung penerapan perkebunan yang lestari, ia juga mengatakan bahwa penggunaan listrik dari gas metan limbah cair kelapa sawit membuat PTPN V mampu menghemat hingga Rp6 miliar per tahun dari satu pembangkit berkapasitas 700 KW.

“Efisiensi (biaya operasional) bisa Rp6 miliar,” sebutnya mengenai manfaat pengoperasian PLTBg yang dibangun BPPT dengan menggunakan anggaran pendapatan belanja negara senilai 27 miliar Rupiah.

sumber : https://www.riau24.com/berita/baca/1583579811Menristek-Resmikan-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Biogas-PTPN-V-Laksanakan-Circular-Ekonomi