APKASINDO dan PTPN V Kerjasama Percepatan PSR


JAKARTA
– Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) mengikat kerjasama dalam rangka mendukung program strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). PSR merupakan program pemerintah untuk mendongkrak produktivitas dan ekonomi petani sawit.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Gulat Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO dan Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa, di Pekanbaru, Riau, Jumat (26 Juli 2019). Serta dihadiri Dewan Pembina DPP APKASINDO, Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara, Rino Afrino (Sekjen DPP APKASINDO), dan jajaran direksi manajemen PTPN V.

Gulat Manurung menuturkan bahwa kerjasama ini dilakukan karena terdapat persamaan visi dan misi antara APKASINDO dengan PTPN V. “Kerjasama ini menjadi bukti komitmen APKASINDO kepada petani, sawit Indonesia,” ujar Gulat.

Bagi PTPN V, dikatakan Gulat, tujuan peremajaan membantu petani merupakan kewajiba. “Sebab pesan Ketua Dewan Pembina Apkasindo, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sudah jelas, Apkasindo harus bermanfaat bagi petani kelapa sawit. Makanya, kerjasama antara PTPN V dan Apkasindo, sudah klop,” kata Gulat

Sementara itu, Jatmiko K Santosa, Direktur Utama PTPN V, mengatakan bahwa PTPN V sebagai perusahaan perkebunan negara sangat peduli dengan petani. Ada rencana jangka panjang membantu petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi petani setara dengan perusahaan perkebunan negara. “PTPN V sangat ‘concern’ dengan petani sawit. Faktanya sekitar 50 persen dari CPO yang diolah perusahaan berasal dari kebun rakyat,” kata Jatmiko K. Santosa.

Dalam nota kesepahaman ini disebutkan bahwa PTPN V menggandeng Apkasindo untuk mempercepat program peremajaan sawit melalui sosialisasi dan pendampingan. Berikutnya membangun kerjasama dalam penguatan kemitraan antara pekebun plasma, petani swadaya dengan PTPN V, dan peningkatan pelatihan SDM petani berorientasi ISPO/RSPO.

Jatmiko menjelaskan pemerintah telah menyiapkan program peremajaan sawit melalui dana yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Dana peremajaan yang diberikan kepada petani sebesar Rp25 juta per hektar.

Dikatakan Jatmiko, program peremajaan dapat berjalan efektif apabila petani mendapatkan pendampingan. Pihaknya khawatir dana replanting akan sia-sia tanpa kemitraan.

Melalui program tersebut, diharapkan kesenjangan produktivitas yang kini terjadi antara perusahaan dan petani dapat dipangkas. Petani di kemudian hari bisa memperoleh produktivitas yang baik dan menjadi penyuplai PTPN V untuk menghasilkan CPO berkualitas.

Gulat Manurung menyebutkan secara garis besar PTPN V punya tujuan meningkatkan kesejahteraan petani sesuai keinginan pemerintah. “Apkasindo memiliki tugas untuk membangun kelapa sawit indonesia. Apkasindo juga akan mendorong petani untuk bermitra dengan PTPN V karena sangat membantu dalam mencapai tujuan organisasi dan peningkatan kesejahteraan petani,” pungkas Gulat.