PTPN V mendorong produktifitas lahan sawit yang dikelola sendiri maupun mitra petani

 

ROKAN HULU. PT Perkebunan Nasional (PTPN) V meluncurkan program BUMN untuk sawit rakyat di desa Kumain, kabupaten Rokan Hulu, provinsi Riau, Kamis (11/4).

Program ini dilakukan oleh perusahaan plat merah tersebut untuk mendorong produktifitas lahan sawit yang dikelola sendiri maupun mitra petani secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di daerah Riau.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa, Gubernur Riau Syamsuar, jajaran Direksi Himbara (Mandiri, BRI, BNI) dan Bupati.

“Program peremajaan kelapa sawit rakyat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani plasma dan selaras dengan program sawit untuk rakyat yang dicanangkan pemerintah,” ujar Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santosa yang ditemui dalam acara, Kamis (11/4).

Jatmiko menambahkan, PTPN V sebagai inisiator Program peremajaan kelapa sawit rakyat mengungkapkan sudah melakukan peremajaan kebun sawit plasma sejak  2012, dengan total lahan yang telah diremajakan mencapai 3.479 hektar di daerah kabupaten Rokan Hulu dan Siak.

Untuk melancarkan program ini, PTPN V bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Himbara, Pemerintah Kabupaten serta petani plasma. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BPDPKS, Pemkab tingkat II, Himbara, PTPN V dengan KUD binaan PTPN V.

Dalam perjalanannya, dalam jangka waktu empat bulan di tahun ini, PTPN V telah melakukan peremajaan kelapa sawit seluas 725 hektar di kawasan lahan milik KUD Makarti Jaya, kabupaten Rokan Hulu dengan menghabiskan total biaya Rp 42,7 miliar yang berasal dari dana hibah BPDPKS dan dana pendamping dari BNI.

PTPN V berencana, dalam lima tahun ke depan (2020-2025), pihaknya mampu menunaikan target peremajaan di lahan seluas 28.000 Hektar yang terletak di lima Kabupaten Provinsi Riau.

 

sumber : https://industri.kontan.co.id/news/ptpn-v-mendorong-produktifitas-lahan-sawit-yang-dikelola-sendiri-maupun-mitra-petani