Petani Dapat Rp 25 Juta Remajakan Sawit, Rini: Tak Harus Dikembalikan

 

Pekanbaru – Petani sawit di Indonesia mendapat dana hibah dari pemerintah untuk peremajaan perkebunan sawit. Setiap petani yang akan replanting(peremajaan) mendapat dana hibah Rp 25 juta.

“Peremajaan ini sangat penting, karena ini merupakan program bapak presiden di tahun 2017,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Desa Kumain Kecamatan Tandung, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, Kamis (11/4/2019).

Rini menyebutkan, peremajaan perkebunan sawit rakyat ini, karena Presiden Jokowi melihat produktivitasnya sudah jauh menurun.

“Karena itulah sudah seharusnya dilakukan replanting (peremajaan). Kemudian dibikin program untuk bagaimana perusahaan perkebunan besar (BUMN) untuk bisa memberikan pendanaan kepada masyarakat petani sawit,” kata Rini.

Dana yang diberikan sebesar Rp 25 juta per hektare (ha) ini kemudian ditambah dengan kredit dari bank. Dengan demikian peremajaan kebun sawit bisa berjalan maksimal.

“Memang dananya tidak cukup (jika hanya Rp 25 juta). Kalau replanting itu kira-kira membutuhkan dana sampai Rp 58 jutaan. Karena itu Rp 25 juta ini diberikan tidak harus dikembalikan tapi kemudian kita kombinasikan dengan KUR (kredit usaha rakyat) Rp 33 juta dengan bunga 7 persen dari bank BUMN,” kata Rini.

Untuk di Kabupaten Rohul, katanya, kebun inti sawitnya ada di PTPN V. Dengan demikian pihak perusahaan pelat merah ini akan melakukan pembinaan teknis kepada petani.

“Ini sehingga penanamannya betul, pemupukan yang betul. Insyaallah setelah tiga setengah tahun mulai memproduksi (kebun sawit telah berbuah) produksinya bagus,” kata Rini.

Menurutnya, petani tidak perlu khawatir selama lahannya dalam replantingkarena belum bisa berproduksi sawit.

“Tak usah khawatir, mereka (petani) bisa bekerja di kebunnya (lagi replanting) dan bisa mendapatkan pendapatan upah dari PTPN V,” kata Rini.

Rini menekankan PTPN V harus bertanggung jawab dalam pembinaan dengan menghasilkan produktivitas yang maksimal dari kebun rakyat.

“PTPN harus bertanggung jawab, pokoknya produktivitas sudah kita targetkan segini, ya harus sampai segini. Kalau tidak sampai, PTPN V harus nombok. Nah, tujuannya itu supaya manajemen PTPN V tetap komit. Ini semua kita lakukan bukan hanya PTPN V, tapi akan berlaku semua PTPN yang punya plasma inti,” katanya.

Gelar Paket Sembako Murah

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian BUMN, Rini menggelar paket sembako dan minyak solar murah di Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) di Riau.

“Paket murah ini sengaja kami berikan kepada masyarakat di sini dalam rangka ulang tahun Kementerian BUMN yang ke 22 tahun,” kata Rini.

Menurut Rini, pembagian paket sembako murah ini terdiri dari minyak 1 kilogram (kg), gula pasir 1 kg, satu bungkus teh dan kopi. Paket murah tersebut merupakan produk bersama sejumlah BUMN bidang perkebunan di Indonesia.

“Harga satu paketnya hanya Rp 11.000, murah kan? Ini kami gelar dalam rangka ulang tahun BUMN,” katanya dalam kunjungan kerjanya.

Selain paket murah tersebut, lanjut Rini, pihaknya juga menyediakan solar 5 liter yang diproduksi Pertamina. “Harganya hanya juga murah, 5 liter solar hanya Rp 10 ribu,” katanya.

Paket sembako dan solar ini hanya diperuntukkan masyarakat petani. Untuk di Desa Kumain, Kabupaten Rohul, disediakan dalam 25 ribu paket.

“Kiranya paket murah ini dapat membantu meringankan masyarakat desa di sini. Silakan nanti dibeli ditempat yang sudah disediakan,” tutupnya.

 

sumber : https://finance.detik.com/industri/d-4506225/petani-dapat-rp-25-juta-remajakan-sawit-rini-tak-harus-dikembalikan