Indonesia Siap Garap Pasar Produk Konsumer Berbasis Sawit di Mesir

Pangkalan Bun – Dengan rencana penghapusan minyak sawit sebagai bahan baku pembuatan biodiesel di Uni Eropa, mau tidak mau Indonesia harus mencari pasar potensial baru di luar pasar tradisional yang dituju selama ini.

Untuk itu, Indonesia mengirimkan misi dagang ke Mesir untuk meningkatkan pasar produk kelapa sawit Indonesia. Misi itu diwarnai dengan kunjungan delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi ke perusahaan Oleo Misr di kawasan industri Sadat City, Mesir, baru-baru ini.

Kunjungan ke perusahaan pengolahan dan distribusi minyak sawit itu bertujuan menindaklanjuti kontrak dagang senilai 130 juta dolar AS yang ditandatangani Oleo Misr dengan Perusahaan Induk Perkebunan PTPN III (Persero) dan PT Chitra Agri Indonesia untuk periode 2019.

Dalam penuturannya, Dubes Helmy mengharapkan Oleo Misr dapat melakukan upaya diversifikasi produk sawit sebagai produk yang berkelanjutan.

“Minyak sawit dan turunannya sebagai sustainable product dapat didiversifikasi selain sebagai produk konsumer juga dapat dijadikan sebagai produk biodiesel,” kata Dubes Helmy melalui keterangan tertulisnya.

Mengingat fokus Indonesia untuk membidik pasar nontradisional seperti Timur Tengah dan Afrika saat ini, Mesir dianggap sebagai pusat yang strategis untuk melancarkan hubungan dagang antara utara dan selatan Afrika.

“Ini juga didukung dengan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Dubes Helmy.

Sesuai laporan statistik Mesir (CAPMAS), komoditas minyak sawit Indonesia (kode HS 1511) masuk ke pasar Mesir dan berada pada urutan pertama pada 2018 dengan total impor Mesir dari Indonesia sebesar 643,77 juta dolar AS (sekitar Rp9,1 triliun) dengan pangsa pasar 94,35 persen dari total keseluruhan impor Mesir dari seluruh dunia, yang nilainya 682,27 juta dolar AS.

Produk minyak sawit Indonesia yang diekspor ke Mesir meningkat signifikan, menurut data Badan Pusat Statistik.

Pada Januari 2019, produk minyak sawit Indonesia yang diekspor ke Mesir bernilai 63,11 juta dolar AS (sekitar Rp892 miliar) dengan kapasitas 128,284 ton atau naik sebesar 351 persen dibandingkan dengan ekspor pada periode yang sama tahun lalu.

Diplomasi dagang Indonesia disambut baik oleh CEO Oleo Misr Mohamed Radwan. Ia menyatakan bersemangat untuk melakukan hubungan dagang dengan Indonesia, khususnya pada sektor produk minyak sawit. Ia juga menghargai berbagai upaya yang dilakukan KBRI Kairo untuk memfasilitasi kerja sama antara perusahaan-perusahaan negaranya dengan beberapa pemasok potensial Indonesia.

“Kami sangat berharap hubungan kerja sama di bidang perdagangan antara Mesir dan Indonesia dapat terus ditingkatkan. Kami sangat terbantu dengan dukungan yang diberikan KBRI Kairo dalam mempertemukan kami dengan supplier produk yang dibutuhkan,” kata Radwan.

Kebutuhan minyak untuk konsumsi rumah tangga di Mesir mencapai 1,2 juta ton per tahun, yang 400-500 ribu ton di antaranya berasal dari kelapa sawit.

Sumber : https://www.borneonews.co.id/berita/122743-indonesia-siap-garap-pasar-produk-konsumer-berbasis-sawit-di-mesir