Gapkindo Sumut Prediksi Harga Ekspor Karet Menguat

Medan: Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara (Sumut) memprediksi harga ekspor karet terus menguat sebagai dampak pasokan yang minim.
 
“Pembeli di luar negeri sudah khawatir dengan pasokan karet yang semakin ketat karena stok di tangan buyer juga diduga sedikit,” ujar Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah di Medan dikutip dari Antara, Minggu, 21 April 2019.
 
Edy menyebutkan penyebabnya adalah produksi karet di negara produsen utama yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand sedang terbatas. Produksi ketat karena sedang terjadi musim kemarau sehingga ada gugur daun. 

Di Thailand, saat musim gugur daun memasuki fase daun muda, maka para petani sebagian libur menderes. Libur menderes biasanya bisa hingga dua sampai tiga pekan. Pasokan karet dari Thailand semakin ketat karena sebelumnya saat libur tahun baru Thailand atau Songkran Holiday 13-15 April, petani juga tidak menderes.
 
“Produksi di Indonesia juga semakin ketat karena di sejumlah sentra produsen juga sedang dilanda kemarau,” katanya.
 
Di Sumbagut (Sumatera bagian Utara) misalnya, ujar Edy, saat ini sedang mengalami puncak penurunan produksi dan berlangsung hingga akhir April.
 
“Pasokan semakin ketat karena negara produsen juga sedang menjalankan skema pemangkasan ekspor,” ujarnya.
 
Edy menyebutkan, ada prediksi harga bisa di kisaran USD1,6 per kilogram setelah 12 April ditutup USD1,55 untuk kontrak Mei
 
Namun, katanya, meski harga terus naik, harga ekspor karet itu masih di bawah harga kekinian yang USD1,89 per kg.

sumber : https://www.medcom.id/ekonomi/mikro/wkBDeAlN-gapkindo-sumut-prediksi-harga-ekspor-karet-menguat