Harga Karet Tambah Naik Karena Hal Ini

JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai menambah penguatannya pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (12/3/2019), didorong sejumlah sentimen positif.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup menguat 1,01% atau 2 poin di level 199,20 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (11/3/2019), harga karet kontrak Agustus mampu rebounddari pelemahannya dan berakhir naik 0,10% atau 0,20 poin di level 197,20 yen per kg.

Harga karet mulai melanjutkan penguatannya ketika dibuka naik 0,35% atau 0,70 poin di posisi 197,90 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, harga karet bergerak di level 198,90 – 199,70.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 ditutup menguat 0,37% atau 45 poin ke level 12.190 yuan per ton, setelah hanya mampu berakhir stagnan di level 12.145 pada perdagangan Senin (11/3).

Sebagaimana diberitakan Bloomberg, penguatan harga karet di antaranya mendapat dorongan dari penguatan bursa saham di Asia, kenaikan harga minyak mentah, dan langkah pemerintah Indonesia untuk mendukung karet.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2019 diperdagangkan di level US$57,11 per barel dengan penguatan 0,56% hari ini pukul 15.01 WIB, setelah berakhir menanjak 1,28% di level US$56,79 per barel pada perdagangan Senin (11/3/2019).

Pada saat yang sama, harga minyak Brent untuk pengiriman Mei 2019 lanjut naik 0,44% atau 0,29 poin ke level US$66,87 per barel, setelah berakhir menanjak 1,28% di posisi 66,58 kemarin.

Harga minyak mentah menguat, didorong langkah Arab Saudi untuk memperpanjang upaya pembatasan pasokan serta ancaman menurunnya produksi minyak di Venezuela.

Karet sintetis yang menjadi bahan subtitusi utama karet alam dibuat dari polimer turunan minyak, sehingga pergerakan harganya jelas dipengaruhi harga minyak yang menjadi bahan baku asalnya.

Sementara itu, perkembangan seputar kesepakatan Brexit turut memberi dorongan lebih lanjut bagi minat investor untuk aset berisiko, setelah penguatan saham teknologi mendongkrak rebound bursa saham AS semalam.

Harga karet di Tokyo telah melonjak 17% sepanjang tahun ini setelah anjlok hampir 40% dalam dua tahun terakhir. Selain kenaikan harga minyak, kontrak berjangka karet memperoleh dukungan dari langkah sejumlah negara produsen untuk memangkas ekspor komoditas ini.

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah Indonesia berunding dengan pemerintah Thailand dan Malaysia untuk mengendalikan pasokan karet di pasar dunia. Dengan kebijakan pengendalian pasokan itu, harga karet diharapkan dapat berangsur naik.

Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada Rabu (13/3). Dalam kunjungan ini, Don akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Di antara sejumlah isu bilateral, Don dan Retno rencananya bakal membahas strategi Indonesia dan Thailand untuk stabilisasi harga karet.

“Isu yang akan menjadi perhatian adalah upaya bersama kedua negara selaku eksportir karet untuk menstabilkan harga karet yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir hari ini di Jakarta.

Indonesia dan Thailand adalah dua dari tiga negara yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC). Bersama Malaysia, Indonesia dan Thailand menjadi tiga negara produsen karet terbesar di dunia.

Beberapa waktu lalu, ketiga negara sepakat untuk memangkas ekspor karet sampai 300.000 ton sebagai upaya untuk mengerek harga karet yang tertekan dalam beberapa bulan belakangan.

Turut menopang harga karet di Tokyo adalah berlanjutnya pelemahan nilai tukar yen sebesar 0,13 poin atau 0,12% ke level 111,34 yen per dolar AS pukul 15.09 WIB, setelah berakhir melemah 0,04% atau 0,05 poin di posisi 111,21 pada Senin (11/3).

Pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih terjangkau bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi terkerek.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom

Tanggal Harga (Yen/Kg) Perubahan
12/3/2019 199,20 +1,01%
11/3/2019 197,20 +0,10%
8/3/2019 197,00 -0,96%
7/3/2019 198,90 -2,79%
6/3/2019 204,60 -0,49%

 

sumber : https://market.bisnis.com/read/20190312/94/898711/harga-karet-tambah-naik-karena-hal-ini