Ekspor Perdana, Pasangkayu Kirim 8.000 Ton Palm Kernel Oil ke China

Sebagai salah satu daerah perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Barat, Kabupaten Pasangkayu berhasil melakukan ekspor perdana Palm Kernel Oil (PKO) sebanyak 8.000 ton ke China.

Ekspor perdana hasil olahan turunan dari buah kelapa sawit tersebut dilakukan oleh Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, yang ditandai dengan pelepasan kapal tanker yang memuat PKO di pelabuhan PT Tanjung Sarana Lestari, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Jumat (8/3).

“Ekspor PKO ke China ini terasa spesial karena bertepatan dengan usia Pasangkayu ke-16 tahun. Dengan adanya ekspor ke China ini, berarti kita juga telah mempromosikan nama Pasangkayu ke luar negeri sehingga kabupaten ini pun bisa dikenal di dunia Internasional,” ucap Agus, dalam siaran persnya yang diterima Sulbar Kini, Minggu (10/3).

Agus menambahkan, ekspor PKO tersebut diharapkan bisa memberi efek domino bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Pasangkayu, khususnya para petani sawit. Dia berharap perusahaan sawit yang ada di daerah itu bisa menyerap lebih banyak kelapa sawit milik masyarakat.

“Hampir mayoritas masyarakat Pasangkayu memiliki tanaman perkebunan ini. Kami dari Pemerintah akan terus memastikan bagaimana perusahaan sawit ini bisa berjalan dengan baik di Pasangkayu dan mempermudah proses administrasi dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sekretaris Badan Karantina Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju, Arifin Tasrif, menambahkan ekspor PKO ke China ini merupakan salah satu capaian yang cukup menggembirakan dari perusahaan sawit dan Pemkab Pasangkayu.

Hal itu menandakan adanya penambahan produk dari olahan turunan buah sawit selain Crude Palm Oil (CPO).

“Persaingan global antar-negara, antar-kawasan semakin meningkat. Olehnya itu, kami di jajaran Kementerian Pertanian bahu membahu dengan semua eselon satu terkait, bagaimana caranya meningkatkan kualitas dan kuantitas serta menjaga kesinambungan produksi komoditas perkebunan, tanaman pangan, peternakan dan hortikultura. Kenapa Karantina? Untuk memastikan jaminan kesehatan sehingga produk yang diekspor tidak mendapat hambatan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur PT Astra Agro Lestari Areal C1, Arif Catur Irawan, menyampaikan selain lima pabrik CPO, PT AAL juga memiliki tiga pabrik PKO. Ketiga pabrik itulah yang menjadi tumpuan produksi PKO di Pasangkayu.

“Ekspor ini adalah kebanggaan kami secara umum dan Pemkab Pasangkayu secara khusus. Mengelola PKO ini tidak selalu kami lakukan, tergantung permintaan pasar,” ujarnya.

Sumber : https://kumparan.com/sulbarkini/ekspor-perdana-pasangkayu-kirim-8-000-ton-palm-kernel-oil-ke-china-1552218173589744333