Dihadang Uni Eropa, Harga CPO Masih Bisa Menguat

 

Jakarta, – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dibuka menguat pada perdagangan hari Selasa (26/3/2019).

Pada pukul 10:00 WIB, harga CPO kontrak acuan Juni di Bursa Derivatives Malaysia Exchange nak 0,33% ke posisi MYR 2.147/ton selah terkoreksi 1,25% pada perdagangan Senin kemarin (25/3/2019).

Dalam sepekan, harga CPO masih naik 0,75% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini tercatat menguat 1,23%%.

Pergerakan harga CPO masih didorong oleh rival-nya, minyak kedelai. Pasalnya harga minyak kedelai kontrak Mei di bursa Chicago kemarin menguat 0,56%.

Di pasar minyak nabati global, minyak kedelai dan minyak sawit memang saling bersaing mendapatkan pangsa pasar (market share). Ini terjadi lantaran sebagian besar fungsi keduanya dapat saling menggantikan.

Alhasil, bila salah satu harganya melemah, maka saingannya juga mendapat tarikan yang searah.

Namun demikian, ancaman pelarangan penggunaan minyak sawit di Uni Eropa juga masih memberikan tekanan pada harga CPO. Setelah dikategorikan sebagai bahan yang tidak berkelanjutan, penggunaan minyak sawit akan dikurangi hingga habis sama sekali pada tahun 2030.

Tentu saja ini akan membuat importir makin enggan untuk mengambil risiko dengan memperdagangkan minyak sawit di Uni Eropa.

Mengingat Uni Eropa merupakan pasar minyak sawit terbesar ke-2 di dunia, maka keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) berpotensi menjadi timpang.

 

sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20190326100415-17-62896/dihadang-uni-eropa-harga-cpo-masih-bisa-menguat