Bangun Jalan dengan Aspal Campur Karet, Muba Diapresiasi Pemerintah

Pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet, Pemerintah daerah Musi Banyuasin (Muba) menggunakan dana APBN 2018 sebesar Rp 1,8 miliar. Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, metode yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia itu memiliki kelebihan, karena jalan yang dibangun lebih tahan dan kuat.

“Untuk faktor ketahanan. Metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan dan kuat,” beber Dodi, di Sekayu, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan, Minggu (10/3/2019).

Inovasi pembangunan jalan aspal karet yang di inisiatori oleh Dodi juga diganjar penghargaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diserahkan secara langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Desember 2018 lalu dalam rangkaian puncak peringatan Hari Bakti PU di Auditorium Kementerian PUPR.

Kabupaten Muba satu dari tiga Kabupaten terbaik se-Indonesia dalam penyelenggaraan infrastruktur PUPR 2018 kategori Inovasi Penerapan Teknologi Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur PUPR. Tercatat dari total 416 Kabupaten dan 98 Kota di Indonesia, Kabupaten Muba satu-satunya daerah di Sumatera yang dinilai terbaik.

Tidak hanya itu, pembangunan jalan aspal karet di Muba juga dijadikan tempat studi banding Dinas PUPR di Indonesia untuk melihat dan mempelajari penerapan jalan aspal karet. Instansi yang sudah melakukan studi banding aspal karet di Muba yakni diantaranya Pemprov Jambi dan Pemprov Kalimantan Selatan.

Seiring inovasi yang sudah dilakukan  Muba, ternyata pemerintah Pusat kini fokus dan mendorong penggunaan karet sebagai  campuran aspal. Presiden RI Joko Widodo bahkan menginstruksikan agar seluruh jalan di Indonesia dibangun dengan menggunakan aspal karet. Seperti yang sudah dilakukan di Kabupaten Muba tepatnya di  Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin.

Surat edaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Dalam Negeri sedang dipersiapkan sebagai payung hukum dari kebijakan ini. Presiden berharap cara ini dapat mendogkrak harga karet di tingkat petani dan mengurangi ketergantungan komoditas karet pada pasar internasional.

Hal ini disampaikan oleh Presiden saat menemui sekitar 2.500 petani karet se-Sumatera Selatan di Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019).

Presiden menerangkan, rendahnya harga karet dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum membaik. “Kalau ekonomi turun, permintaan dunia pada komoditas tertentu juga akan turun. Mulai dari harga kelapa sawit, batubara, termasuk juga karet,” ucapnya.

Untuk itu, ujar Presiden, melepaskan ketergantungan terhadap pasar internasional dan meningkatkan penyerapan dalam negeri menjadi solusi agar harga komoditas terutama karet dapat berangsur membaik. Salah satunya  dengan menggunakan karet sebagai bahan campuran aspal.

Sebagai langkah awal, pemerintah akan membeli karet untuk bahan pembuat aspal di tiga provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, dan Jambi. “Kalau perlu jangan hanya tiga provinsi itu. Tetapi seluruh kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia harus mengaspal jalan dengan menggunakan aspal karet,” tegasnya.

 

Sumber : https://www.indopos.co.id/read/2019/03/10/167965/bangun-jalan-dengan-aspal-campur-karet-muba-diapresiasi-pemerintah