Akankah Laju Positif Harga CPO Berlanjut Pekan Ini?

Pangkalan Bun, Para pelaku pasar sepertinya akan menahan diri untuk melakukan transaksi pembelian komoditas, terutama minyak sawit, menyusul proyeksi penurunan permintaan di sejumlah negara pengimpor utama, seperti India, China dan Uni Eropa.

Permintaan minyak sawit dunia diperkirakan mengalami kontrak kontraksi untuk pertama kalinya dalam dua dasawarsa selama musim panen 2019/20. Kondisi itu dipicu oleh meningkatnya pasokan domestik di negara pengimpor utama, yakni India, dan melambannya permintaan di Eropa dan China, kata pelaku industri di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Adapun harga minyak sawit mentah (CPO) berjangka kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat 3,21% ke posisi RM2.189 per ton (US$537,37/ton) pada perdagangan akhir pekan lalu.

Rebound yang dialami harga CPO akhir pekan lalu itu sekaligus memutus rentetan pelemahan selama lima hari berturut-turut, yang membuat harga CPO turun 3,01% selama sepekan lalu.

Namun demikian, naiknya nilai ekspor minyak sawit Indonesia sebesar 4% MoM pada Januari mengindikasikan bahwa permintaan masih tetap tumbuh di tengah perlambatan ekonomi global.

Selain itu produksi sawit Malaysia pada Februari yang diprediksi turun dibanding bulan sebelumnya, juga masih berpotensi memberi dorongan pada pergerakan harga.

Hanya saja, proyeksi perlambatan permintaan minyak sawit global tetap akan menjadi sentimen negatif terhadap pasar pada awal pekan ini.

 

Sumber : https://www.borneonews.co.id/berita/118484-akankah-laju-positif-harga-cpo-berlanjut-pekan-ini