Setelah Menjadi Produsen Karet Terbesar, Satgas Karet Fokus di Sumsel

 

PALEMBANG, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Brigjen Pol Nico Afinta melakukan rapat kordinasi dalam rangka mencari solusi masalah harga karet di Ditektorat Kriminal Khusus Polda Sumsel, Selasa (12/2).

Rapat tersebut, dihadiri Kepala Dinas Perkebunan, Perindustrian, dan Perdagangan serta Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) membahas mengenai masalah karet.

“Sumsel menjadi fokus kita. Sejak Hari ini, satgas sudah mulai berjalan, di seluruh Indonesia. karena Sumsel kita anggap menjadi produsen sawit terbesar di Indonesia,” jelasnya Brigjen Nico Afinta.

Lanjutnya, langkah kongkrit satgas karet ini, untuk membantu petani dalam meningkatkan mutu karet dan memperbanyak unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB).

“UPPB ini menjadi langkah dari satgas untuk meningkatkan mutu karet itu, bagaimana mengangkat harga karet itu, mulai dari kebutuhan petani karet, pupuk, distribusi angkutan.”

“Mutu ini harus ditingkatkan agar sesuai dengan harga jual dipasaran international, dimana sesuai Singapore Commudity. Tidak sampai di sana, kami dari satgas juga memberikan edukasi kepada para petani karet. Dan fungsi satgas untuk mengawal bagaimana karet yang baik untuk dijual ke pabrik. Dari awal distrisbusi hingga pabrik aka kita kawal,” ungkapnya.

Sementara, Alex K Eddy Ketua Umum Gapkindo Sumsel mengapresiasi langkah polri mengawal satgas karet dalam meningkatkan produksi karet dalam negeri.

Dirinya menilai untuk bersaing dalam pasar global perlu bantuan dari pemerintah, hal itulah mendorong Gapkindo untuk memberikan masukan kepada satgas dan pemerintah.

“Kami senang pemerintah sudah peduli nasib petani, ini menjadi jalan bersama. Sampai sekarang, petani sumsel belum mendapatkan harga jual terbaik.”

“Kami tau jika harga karet bisa naik, namun harga ini ditentukan oleh international, bagaimana agar harga karet dapat bersaing. Pertama, kita support pemerintah untuk melakukan diplomasi karet, seperti yang pernah dilakukan dengan cara pemerintah menahan ekspor.”

“Atau duduk bersama dengan produsen karet seperti Malaysia dan Thailand diharapkan harga karet dapat naik,” ungkapnya.

Cara kedua dinilai Alex selain melakukan diplomasi karet, petani karet juga harus menciptakan karet sesuai kebutuhan dan harga jual international.

“Cara kedua yakni memperjuangkan karet di lokal. Bagaimana petani,menciptakan karet sebaik mungkin,” ungkapnya.

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2019/02/12/jadi-produsen-karet-terbesar-di-indonesia-satgas-karet-fokus-bergerak-di-sumsel