Pemprov Naikkan Harga, TBS Sawit 4,2 Persen 

 

BENGKULU, Pemerintah Provinsi Bengkulu, pada bulan Februari ini kembali menaikan harga tandan buah segar (TBS) sawit ditingkat pabrik sebesar 4,2 persen atau Rp 1.126/kg dari hari sebelumnya sebesar Rp 1.080/kg. Kenaikan harga TBS sawit tersebut, disebabkan harga CPO dipasar internasional mulai membaik serta permintaannya di sejumlah negara mengalami kenaikan dari sebelumnya. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, mulai minggu kedua Februari pihaknya telah menaikkan harga TBS sawit di Bengkulu sebesar Rp 46/kg dari Rp 1.080/kg. Pihaknya berharap kenaikan ini harga TBS sawit ini diharapkan dapat membuat harga ditingkat petani minimal Rp 1.000/kg.

“Kenaikan harga TBS sawit ini disebabkan harga CPO dipasar internasional serta mulai membaik jumlah permintaannya di sejumlah negara,” kata Ricky, kemarin (17/2).

Hal ini terjadi karena keteganggan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok mulai meredah, sehingga permintaan Crude Palm Oil (CPO) di pasar dunia mulai membaik, sehingga harga CPO di dalam negeri sedikit meningkat dari sebelummnya. Penyebab lain kenaikan harga TBS sawit dua bulan terakhir, karena kebutuhan bahan baku untuk memproduksi bio disel di dalam negeri meningkat secara signifikan dari sebelumnya.

“Kita berharap harga TBS sawit terus meningkat sehingga petani Bengkulu, kembeli bergairah mengurus kebun sawitnya yang sempat ditinggalkan akibat harga TBS anjlok hanya Rp 400/kg pada pertengahan 2018 lalu,” harapnya.

Pihaknya mengaku, selama 2019 ini, pihaknya sudah dua kali menaikan harga TBS sawit di Bengkulu. Pertama pada awal Januari lalu harga TBS dinaikan dari Rp 800/kg menjadi Rp 1.080/kg dan kedua pada Februari ini dari Rp 1.080 menjadi Rp 1.126/kg.

“Kita harapkan harga TBS sawit kedepan bisa merangkak naik lagi seiring dengan bertambahnya permintaan dari luar negeri,” tutupnya. Petani Sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Taufik Hidayat (31) mengaku, bergembira dengan membaiknya harga TBS sawit ditingkat pabrik naik dikisaran Rp 1.126/kg dari sebelumnya Rp 1.080/kg. Dengan begitu harga TBS  ditingkat pabrik menyentuh diangka Rp 1.126/kg, maka harga ditingkat petani paling rendah Rp 1.000/kg.  “Harga TBS ditingkat petani Rp 1.000/kg, sudah lumayan baik dari sebelumnya hanya Rp 400/kg,” kata Dayat.

Dengan harga TBS sawit ditingkat petani Rp 1.000/kg tersebut, maka hasil panen petani akan meningkat dari selama ini, sehingga mereka bisa merawat kebunnya dan membeli pupupk. “Selama ini harga TBS sawit hanya Rp 400/kg, petani tidak bisa berbuat apa-apa. Uang hasil panen sawit buat makan keluarga saja tidak cukup, boroh-boroh membeli pupuk dan merawat kebun,” ujar Dayat. Namun dengan harga TBS sekarang Rp 1.000/kg, sebagian hasil panen masih bisa disisakan untuk membeli pupuk dan merawat kebun. Sebab, tanaman sawit jika tidak diberi pupuk yang cukup produksinya rendah. “Saya berharap harga TBS sawit di Bengkulu, terus meningkat hingga Rp 1.600/kg, sehingga kesejahteraan petani sawit di daerah ini semakin membaik,” tutupnya.

 

Sumber : https://bengkuluekspress.com/pemprov-naikkan-harga-tbs-sawit-42-persen/