Minta turunkan bea masuk sawit, Indonesia buka pasar gula mentah dari India

JAKARTA. Indonesia meminta pemerintah India menurunkan bea masuk olahan minyak sawit Indonesia atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBDPO).

Permintaan tersebut disampaikan saat kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita ke India Februari ini. Saat ini RBDPO Indonesia kalah saing dari Malaysia karena terdapat perbedaan tarif.

“Kami meminta agar tarif bea masuk RBDPO Indonesia ke India sama besarannya seperti yang berlaku untuk Malaysia,” ujar Enggar dalam siaran persnya, Minggu (24/2). Ia meminta tarif bea masuk RBDPO diturunkan sebesar 5%. Saat ini tarif bea masuk olahan minyak sawit Malaysia ke India sebesar 45%.

Indonesia pun mengajukan timbal balik sebagai upaya menurunkan bea masuk. Enggar bilang akan membuka pasar gula mentah dari India yang dibutuhkan oleh industri di Indonesia. “Sebagai imbalannya, Indonesia bersedia membuka akses pasar untuk gula mentah dari India,” terang Enggar.

Gula mentah asal India dinilai memiliki kualitas yang baik. Selama ini kebutuhan gula mentah Indonesia dipasok dari dua negara yaitu Australia dan Thailand. Upaya tersebut pun diakui mendapat respon positif oleh pemerintah India.

Kedua negara pun bersepakat untuk menghilangkan hambatan tarif dan non tarif. Hal itu sesuai dengan prinsip kolaborasi dan kemitraan yang diusung pada pertemuan India-ASEAN Expo and Summit ke-4.

 

Sumber : https://nasional.kontan.co.id/news/minta-turunkan-bea-masuk-sawit-indonesia-buka-pasar-gula-mentah-dari-india