Masuk Februari, Penyaluran B20 Naik Jadi 92

Jakarta- Realisasi penyaluran B20, mulai dari distribusi FAME (fatty acid methyl esther) ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) hingga distribusi ke seluruh pelosok Tanah Air per 7 Februari telah mencapai 92%.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan, capaian itu berkat rekonfigurasi titik penyerahan FAME menjadi 29 titik dari yang sebelumnya mencapai ratusan.

Rida menjelaskan, rencana awal untuk menyederhanakan titik serah FAME menjadi hanya 25 titik belum terwujud, antara lain karena masih ada kendala pembangunan terminal mengapung (floating storage) di perairan Tuban, Jawa Timur.

“Karena kan ada kendala ranjau, jadi perlu survei dulu dengan TNI AL lalu kemudian dibuat kerangka waktunya. Minggu depan baru dibicarakan dalam rapat koordinasi (rakor) selanjutnya,” ujar Rida usai rakor di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (7/2/2019).

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan floating storage Tuban rencananya akan dibiayai bersama oleh perusahaan Bahan Bakar Nabati (BU BBN), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) serta Pertamina sebagai pengguna.

“Sharing lah. Tapi porsinya belum bisa diinformasikan,” kata Paulus.

Dirinya pun berharap realisasi penyaluran B20 dapat segera mencapai 100% di bulan ini. Dia pun mengakui realisasi di bulan Januari yang baru mencapai 89% disebabkan oleh kendala teknis seperti pergantian pemasok serta gangguan cuaca buruk.

“Harapan saya di bulan ini. Kemarin itu ada juga cuaca buruk dan gelombang tinggi. Kementerian Perhubungan juga keluarkan surat peringatan larangan berlayar. Bukan hanya penyaluran B20, penyaluran solar oleh Pertamina sendiri pun terhambat karena cuaca. Jadi saya yakin saat cuaca membaik, penyalurannya aka n naik mendekati 100%,” jelasnya. (gus)

sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20190207191449-4-54393/masuk-februari-penyaluran-b20-naik-jadi-92