Ekspor Sawit Malaysia Meningkat, Harga CPO Terangkat

Jakarta, Hari ini (17/1/2019) harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Derivatif Malaysia kembali naik.

Hingga pukul16:30 WIB harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) kontrak April 2019 melesat 0,87% ke posisi MYR 2.194/ton, setelah sebelumnya juga ditutup melemah 0,4% kemarin (16/1/2019).

Secara mingguan, harga CPO menguat 1,43% secara point-to-point. Sedangkan performa tahunan komoditas ini tercatat minus 11,8%.

Naiknya harga CPO hari ini didorong oleh sentimen positif yang berasal dari pertemuan Palm Oil Economic Review and Outlook Seminar yang diadakan hari ini di Putrajaya, Malaysia.

Pada pertemuan tersebut, direktur umum Malaysian Palm Oil Board (MPOB), Ahmad Kushairi Din memperkirakan produksi minyak sawit Negeri Jiran juga akan tumbuh 4%, ke posisi 20,3 juta ton pada tahun 2019. Sedangkan ilai ekspornya juga diperkirakan meningkat 4,3%, yaitu sebesar 17,2 juta ton. Sebab, penggunaan minyak sawit Malaysia di Pakistan meningkat dari 20% menjadi 25%, dimana utamanya digunakan sebagai minyak goreng.

Ditambah lagi, wakil ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (Gapki), Togar Sitanggang mengatakan bahwa produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 10% pada tahun 2019, mengutip Reuters.

Selain itu, deputi Kementerian Industri Utama Malaysia Datuk Seri Shamsul Iskandar Md Akin, berencana membuka pasar baru bagi industri sawit. “Saya akan terbang ke Pakistan hari ini untuk menghadiri Konferensi Minyak Goreng Pakistan dan kemudian, mengunjungi Iran dan Turki untuk menjalin hubungan dengan menteri perdagangan dan kesehatan masing-masing,” ujar Shamsul Iskandar, mengutip Reuters.

Hari ini Menteri Industri Utama Malaysia, Teresa Kok mengatakan bahwa pemerintah Negeri Jiran bermaksud untuk meningkatkan jumlah minyak kelapa sawit dalam campuran biodiesel menjadi 20% pada tahun depan (2020), naik dari program B10 yang sedang berlangsung dimana penggunaan minyak sawit dipatok pada level 10%, seperti dikutip dari Reuters.

Menyusul kabar tersebut, analis industri LMC Internasional, Julian McGill mengatakan bahwa rencana peningkatan penggunaan minyak sawit pada biodisel akan mengurangi cadangan yang selama ini membuat pasar kelebihan pasokan hingga 2 juta ton.

McGill juga mengatakan nilai ekspor yang meningkat kuat diduga akibat turunnya panen biji bunga (Rapeseed) yang merupakan salah sumber minyak nabati eropa. Masih dari sumber yang sama, harga CPO diperkirakan akan naik pada kisaran MYR 2.200-2.300/ton pada Juni karena menurunnya cadangan karena faktor musim.

Sayangnya, masih ada faktor yang menghambat kenaikan harga CPO pada hari ini. harga minyak dunia hari ini melemah akibat naiknya produksi minyak AS. Hingga saat ini, harga minyak jenis WTI turun 0,9%, sedangkan Brent amblas 0,72%.

Harga minyak mentah memang memiliki korelasi positif dengan harga CPO. Pasalnya, CPO merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodisel. Bila harga minyak turun, maka harga biodisel juga akan mengikuti.

Selain itu harga CPO juga terdampak turunnya harga minyak kedelai. Hingga saat ini, harga minyak kedelai di pasar berjangka Chicago melemah 0,1%. Saat harga minyak kedelai turun, maka harga CPO akan tertekan. Sebab minyak kedelai merupakan produk substitusi dari minyak kedelai.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20190117155308-17-51189/ekspor-sawit-malaysia-meningkat-harga-cpo-terangkat