Ekspor Biodiesel Sawit 2018 asal Indonesia Naik 851

JAKARTA – Selama periode 2018 lalu ekspor minyak sawit Indonesia tercatat positif, utamanya dari biodiesel. Dari Catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), terdapat kenaikan signifikan, yakni dari 164 ribu Kl pada 2017 lalu meningkat 851% atau menjadi sekitar 1,56 juta Kl di 2018.

Dikatakan Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan, ini disebabkan Indonesia memenangkan kasus antidumping biodiesel sawit oleh Uni Eropa di WTO.

Lebih lanjut kata Paulus, kemenangan ini memicu kegiatan ekspor ke negara-negara di Uni Eropa dan bahkan terbuka pasar baru di China dan India, kendati volumenya masih kecil tetapi berpotensi untuk terus tumbuh.

Sementara itu, untuk produksi biodiesel sawit nasional tahun 2018 mencapai 5,9 juta Kl, dimana sebanyak 4,3  juta Kl diserap di dalam negeri dan sisanya digunakan untuk ekspor. “Peningkatan serapan ini karena adanya kebijakan perluasan mandatori biodiesel hingga non PSO yang diterapkan pada September 2018 lalu,”  Rabu (6/2/2019)di Jakarta.

Untuk tahun 2019, diprediksi serapan untuk domestik mencapai 6,2 juta Kl, sementara volume ekspor diharapkan akan sama seperti tahun 2018, terlebih kasus Anti Dumping biodiesel sawit di Amerika Serikat belum rampung. “Kasusnya masih berjalan, dan rencanannya kami akan bawa ke WTO juga,” tandas Paulus.